Dari Catatan-Catatan Kecil
(Fragmen)
Malam ini temaram tanpa angin
Sunyi tergenang di seluruh daratan
Begitu tenang, ketika kudengar kembali
pesanmu sebelum pamit dari kunjungan
menjelang senja:
tulislah
dan kembali
bacalah
tentang kisah-kisah yang terpendam di jalan buntu
tentang nafas yang reda sehabis kecewa
tentang segala yang tak sempat mencatatkannya
yang mengabur di lipatan tahun demi tahun
yang sesekali melintas samar
bagai jalinan bayang-bayang di siang lengang
dan tercelup warna hitam keabuan
Ya
Serasa masih ada yang dapat ditiupkan
Pada kejauhan masing-masing pada ketiadaan kita
Sebab belum ada jawaban
Dimanakah kita telah bertanya
Sebab kita belum mengerti
Sebab kata belum sampai
dalam saat-saat yang teduh
Dan di tembok-tembok yang utuh
Di atas gugus-gugus yang dipertahankan
Awan tergantung beku bersama malamhari
Setelah kembali membacanya, kugoresi
yang harus dilupakan
Belenggu kenang-kenangan yang memabukkan
Belenggu kemanjaan, atau impian
yang mengambang ke dunia impian
Sebab bila seketika langit merendah
Sentuhkan sayap-sayapnya yang resah
Bumi pun kembali mendebarkan hidup
Busur pun bergetar gempita
Terbangkan panah-panah kilatan cahya
Menembus awan tergantung beku
Menembus rahasia waktu yang diperebutkan
Sementara kita pun ditinggal dan meninggalkan
Mengenang dan dilupakan
Sebelum fana
Jadi abadi
April, 1970
Sumber: Horison (Desember, 1970)
Puisi: Dari Catatan-Catatan Kecil
Karya: Leon Agusta
Biodata Leon Agusta:
- Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
- Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
- Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.