Puisi: Buru Abadi (Karya Dami N. Toda)

Puisi "Buru Abadi" karya Dami N. Toda mengeksplorasi tema-tema seperti perburuan, kekuatan alam, dan pertarungan antara manusia dan alam.
Buru Abadi (1)

pemburu purba
padang buru antara kita
tak jua selesai

ranjau bianglala
mata cakra sang Surya

membidik
saban desah

Buru Abadi (2)

sejak arung langkah-Mu merajah bianglala

kubaca tanda

di planit mana jerat pasopati kupasang
purna bersamar jadi batuan planit di bujur
lain
aroma daging segar kusebar

tak boleh meleset aku
sekali ini

Buru Abadi (3)

gelegar kuda-Mu di langit
kudengar
desis busur lintas cahya

gonggong anjing buru kian terjang
dari antero penjuru bimasakti
hiruk buruan mengungsi

aji ketuglindu telah Kau rancu pada
sebarang
piring terbang dimoncongkan ke langit

lihai juga aku percundangi Kau
bersilih dalih sejak teknologi pertama
bermumi dalam kokpit dan jirah tabung
hingga sayap baja aku melanglang angkasa

hai, kepak aku capai sudah
aku bersembunyi dalam sini, Bebal!

Sumber: Buru Abadi (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Buru Abadi" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran yang kuat dan bahasa yang kaya, mengeksplorasi tema-tema seperti perburuan, kekuatan alam, dan pertarungan antara manusia dan alam.

Gambaran Perburuan dan Alam: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana perburuan yang intens di alam liar. Penyair menggunakan gambaran-gambaran seperti "pemburu purba", "ranjau bianglala", dan "gelegar kuda-Mu di langit" untuk mengeksplorasi kekuatan alam yang mengesankan dan menakutkan.

Kekuatan Alam vs Manusia: Puisi ini menunjukkan pertarungan antara kekuatan alam yang tak terkendali dan upaya manusia untuk mengendalikannya. Meskipun manusia menggunakan teknologi dan kecerdikan untuk mencoba menguasai alam, mereka masih terbatas dan rentan terhadap kekuatan alam yang lebih besar.

Bahasa yang Kaya dan Indera: Penyair menggunakan bahasa yang kaya dan gambaran yang kuat untuk menggambarkan suasana perburuan dan pertarungan di alam liar. Kata-kata seperti "mata cakra sang Surya", "gonggong anjing buru", dan "sayap baja aku melanglang angkasa" menciptakan gambaran yang hidup dan menarik.

Pesan Filosofis: Puisi ini juga menyelipkan pesan filosofis tentang keterbatasan manusia dalam menghadapi kekuatan alam yang tak terkendali. Meskipun manusia sering kali percaya bahwa mereka dapat menguasai alam, puisi ini mengingatkan bahwa alam memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dan tak terduga.

Puisi "Buru Abadi" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran yang kuat dan bahasa yang kaya, mengeksplorasi tema-tema seperti perburuan, kekuatan alam, dan pertarungan antara manusia dan alam. Dengan menggunakan gambaran-gambaran yang hidup dan bahasa yang kaya, puisi ini menghadirkan suasana perburuan yang intens di alam liar dan menyelipkan pesan filosofis tentang keterbatasan manusia dalam menghadapi kekuatan alam yang tak terkendali.

Dami N. Toda
Puisi: Buru Abadi
Karya: Dami N. Toda

Biodata Dami N. Toda:
  • Dami N. Toda (Dami Ndandu Toda) lahir di Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 20 September 1942.
  • Dami N. Toda meninggal dunia di Leezen, Jerman, pada tanggal 10 November 2006.
© Sepenuhnya. All rights reserved.