Stanza Blora
Begitu nafas tertumpuk di batu
Gelora jiwa memapah anganmu
Yang tegak di rel kereta tua
Sia-sia mencari, sia-sia menyapa
Manila, 1982
Analisis Puisi:
Puisi "Stanza Blora" karya Suripan Sadi Hutomo adalah karya sastra yang singkat namun mengandung makna yang mendalam.
Kesulitan dan Pencarian: Puisi ini menggambarkan gambaran tentang perjuangan dan pencarian yang mungkin sulit atau sia-sia. Pernyataan "Begitu nafas tertumpuk di batu" menciptakan citra tentang seseorang yang merasa terjebak atau terbatas dalam upayanya. Ini bisa diartikan sebagai perasaan terhambat atau terjebak dalam situasi yang sulit.
Keinginan dan Kerinduan: "Puisi Stanza Blora" menciptakan rasa kerinduan atau keinginan yang kuat dalam penuturnya. "Gelora jiwa memapah anganmu" menggambarkan hasrat yang mendalam atau keinginan yang tak terpenuhi. Puisi ini menciptakan nuansa emosional yang kuat, menggambarkan perasaan seseorang yang sangat ingin mencapai tujuannya.
Hubungan dengan Tempat: Penyebutan "rel kereta tua" menunjukkan keterkaitan puisi ini dengan lokasi geografis tertentu, yaitu Blora. Rel kereta tua bisa menjadi simbol dari masa lalu atau nostalgia terhadap masa lalu. Hal ini menggambarkan perasaan penuturnya yang mungkin mencoba mengaitkan dirinya dengan tempat tersebut.
Ketidakpastian dan Kegagalan: Pernyataan "Sia-sia mencari, sia-sia menyapa" menciptakan gambaran tentang ketidakpastian dan kegagalan. Pencarian yang sia-sia bisa diartikan sebagai usaha-usaha yang tidak menghasilkan hasil yang diinginkan, sementara upaya untuk menyapa mungkin juga bertepatan dengan kegagalan atau ketidakmampuan untuk terhubung dengan sesuatu atau seseorang.
Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun efektif dalam mengungkapkan emosi dan pemikiran penuturnya. Penggunaan kata-kata seperti "gelora jiwa" dan "angan" menciptakan nuansa emosional yang kuat, sementara penggunaan repetisi "sia-sia" memberikan penekanan pada perasaan ketidakpastian dan kegagalan.
Makna Terbuka: Puisi ini memiliki makna yang terbuka, yang memungkinkan pembaca untuk menafsirkannya secara pribadi. Pesan yang disampaikan dapat bervariasi tergantung pada pengalaman dan perspektif pembaca. Mungkin ini adalah cerminan dari perasaan penuturnya atau juga mungkin merupakan komentar lebih luas tentang perjuangan manusia dalam mencapai tujuannya.
Puisi "Stanza Blora" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan keinginan, ketidakpastian, dan kemungkinan kegagalan dalam hidup. Ini menciptakan kesan emosional yang kuat dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan makna pribadi mereka dalam konteks puisi ini. Puisi ini juga menggambarkan hubungan antara individu dan lokasi geografisnya, menciptakan rasa nostalgia terhadap masa lalu atau tempat tertentu.
Karya: Suripan Sadi Hutomo
Biodata Suripan Sadi Hutomo:
- Suripan Sadi Hutomo lahir pada tanggal 5 Februari 1940 di Ngawen, Blora.
- Suripan Sadi Hutomo meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 2001 di Surabaya.