Sebuah Sungai
Sebuah sungai
Mengalir dalam diri kita
Mengalir tanpa suara
Pasang segera jala
Ikut Sang Surya
Dan ikan-ikan
Bakal turun ke muara
Bernyanyi. Bernyanyilah
Pasar di kota-kota
Telah berhenti bergema
Cari dalam diri kita
Berdoa. Berdoalah
Ya. Sebaiknya kita berdoa bersama
Sumber: Horison (Juli, 1974)
Analisis Puisi:
Puisi "Sebuah Sungai" karya Suripan Sadi Hutomo adalah karya sastra yang penuh dengan simbolisme dan menggambarkan hubungan antara alam dan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam tentang kehidupan, kesadaran, dan spiritualitas.
Simbolisme Sungai: Sungai dalam puisi ini dapat diartikan sebagai simbol kehidupan, kesadaran, atau perjalanan manusia. Menggambarkan sungai sebagai sesuatu yang mengalir dalam diri kita menciptakan gambaran tentang proses yang terus-menerus berlangsung di dalam jiwa manusia. Sungai juga sering kali digambarkan sebagai simbol kesucian dan keberkahan dalam berbagai tradisi keagamaan.
Metafora Pasang Jala dan Sang Surya: Pasang jala dan Sang Surya, yang diikuti oleh ikan-ikan yang turun ke muara, dapat diartikan sebagai metafora pencarian pengetahuan atau pencerahan dalam kehidupan manusia. Pasang jala mungkin mencerminkan upaya manusia untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan alam semesta. Sang Surya, atau matahari, sering digambarkan sebagai simbol pengetahuan atau pencerahan dalam berbagai budaya.
Pesan tentang Kesunyian dan Kontemplasi: Puisi ini menyoroti kesunyian sungai yang mengalir tanpa suara, yang mungkin menggambarkan pentingnya kontemplasi dan introspeksi dalam kehidupan manusia. Dalam kesunyian ini, manusia dapat mencari makna hidup dan berdoa.
Pesan tentang Kebersamaan dalam Doa: Puisi ini mengakhiri dengan pesan untuk berdoa bersama. Ini menciptakan gambaran tentang kebersamaan dalam pencarian spiritualitas dan kesadaran. Berdoa bersama mungkin mencerminkan pentingnya saling mendukung dan berbagi dalam perjalanan rohani.
Gaya Bahasa dan Ritme: Suripan Sadi Hutomo menggunakan bahasa yang sederhana namun mendalam dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari beberapa bait pendek yang menciptakan ritme yang mengalir, mencerminkan aliran sungai itu sendiri.
Puisi "Sebuah Sungai" karya Suripan Sadi Hutomo adalah karya sastra yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, kesadaran, dan spiritualitas. Puisi ini menggunakan simbolisme dan gambaran alam untuk menyampaikan pesan tentang perjalanan manusia dalam mencari pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan alam semesta. Puisi ini juga menekankan pentingnya kontemplasi, kesunyian, dan kebersamaan dalam perjalanan rohani.
Karya: Suripan Sadi Hutomo
Biodata Suripan Sadi Hutomo:
- Suripan Sadi Hutomo lahir pada tanggal 5 Februari 1940 di Ngawen, Blora.
- Suripan Sadi Hutomo meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 2001 di Surabaya.