Puisi: Jam-Jam Gelisah (Karya T. Mulya Lubis)

Puisi "Jam-Jam Gelisah" menciptakan gambaran tentang perubahan suasana dan perasaan dalam kehidupan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan ....
Jam-Jam Gelisah


langit yang murung
bagai ibu tua mau menangis
sementara kokok ayam melangit
kenapa lupa dan penuh senyap
— jam sembilan pagi
lalu bisu melintas dalam
harap yang hampa
satu-satu bintang jatuh
semakin murung langit
— jam sebelas siang
matahari belum datang
kenapa lupa?


1968

Sumber: Horison (Januari, 1971)

Analisis Puisi:
Puisi "Jam-Jam Gelisah" karya T. Mulya Lubis adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran tentang ketidakpastian, kegelisahan, dan perubahan suasana dalam kehidupan. Puisi ini menggunakan bahasa metaforis untuk menggambarkan suasana langit dan kebingungan dalam menghadapi waktu.

Puisi ini dimulai dengan menggambarkan langit yang murung, seperti seorang ibu tua yang ingin menangis. Gambaran ini menciptakan suasana sedih dan gelisah. Namun, di tengah suasana tersebut, kokok ayam melangit, memberikan kontras dengan keceriaannya. Hal ini menciptakan ketidaksesuaian antara suasana hati langit dan suara ayam.

Puisi ini mengekspresikan kebingungan dan kehampaan yang dirasakan saat jam sembilan pagi. Suasana harap yang hampa dan bisu melintas menggambarkan kegelisahan dan kekosongan yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, satu per satu bintang jatuh, semakin memperkuat suasana murung langit.

Pada jam sebelas siang, matahari belum datang, dan kegelisahan semakin meningkat. Pertanyaan "kenapa lupa?" mencerminkan ketidakpahaman dan kebingungan dalam menjalani hidup. Puisi ini menggambarkan perubahan suasana dan perasaan yang dapat terjadi seiring berjalannya waktu.

Puisi "Jam-Jam Gelisah" menciptakan gambaran tentang perubahan suasana dan perasaan dalam kehidupan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan ketidakpastian yang ada dalam hidup dan bagaimana kita meresponnya. Puisi ini menggambarkan kegelisahan dan kehampaan yang dapat dirasakan dalam situasi yang sulit dan tidak menentu. Melalui penggunaan bahasa metaforis, puisi ini memperkuat pengalaman emosional yang dihadirkan dan mengajak kita untuk merenungkan makna dan arti dalam setiap perubahan dan ketidakpastian dalam hidup.

T. Mulya Lubis
Puisi: Jam-Jam Gelisah
Karya: T. Mulya Lubis

Biodata T. Mulya Lubis:
  • T. Mulya Lubis lahir pada tanggal 4 Juli 1949 di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.