Sayap-Sayap
Menjelajah siklus purba
sayap-sayap melintang
putih hitam
di atas Chao Phraya
sekejab mendadak berputar
kompak serempak melingkar
menjelaga
Selaksa burung terbang
dari Tibet kata orang
selaksa nyawa bergerak
segelintir tercampak
Dipacu naluri dan cuaca
sayap-sayap bebas
mencari dahan tempat hinggap
sepanjang Chao Phraya
Dan di bawah-bawah rumpun gelagah
terseret rebah dalam genangan
dan perahu-perahu melintas
menghulu jauh ke pedalaman
dan rumah-rumah senyap
menunggu senja di kejauhan
dan kehendak-Mu terbaca
dalam gundah di keheningan
Sumber: Horison (Juni, 1983)
Analisis Puisi:
Puisi "Sayap-Sayap" karya Isma Sawitri adalah sebuah karya sastra yang memadukan elemen alam, perjalanan, dan pemikiran tentang kehidupan dan alam semesta. Puisi ini menggambarkan perjalanan burung-burung melintasi langit dan perairan, serta mengajak pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam tentang kehidupan dan alam.
Gambaran Alam dan Perjalanan: Puisi ini memulai dengan gambaran "sayap-sayap melintang" yang menciptakan citra burung-burung terbang di atas Chao Phraya, sungai di Thailand. Deskripsi perjalanan burung-burung ini menciptakan gambaran tentang perjalanan alam yang tak henti-hentinya, yang mencerminkan perjalanan kehidupan manusia.
Simbolisme Sayap-Sayap: Sayap-sayap dalam puisi ini dapat diartikan sebagai simbol kebebasan, pergerakan, dan eksplorasi. Burung-burung yang menjelajah mencari tempat hinggap menciptakan gambaran tentang keinginan manusia untuk mencari arti dan tempat dalam kehidupan.
Kontras Antara Kebebasan dan Keterbatasan: Puisi ini menggambarkan kebebasan sayap-sayap yang bebas terbang, tetapi juga menghadirkan kontras dengan gambaran burung-burung yang tercampak dan terhanyut oleh alam. Ini menciptakan perasaan keterbatasan manusia dalam menghadapi alam yang kuat dan tak terduga.
Pesan Tentang Alam dan Manusia: Puisi ini menciptakan hubungan antara alam dan manusia, dengan menyebutkan perahu-perahu yang melintas di sungai dan rumah-rumah yang menunggu senja di kejauhan. Ini menciptakan gambaran bahwa manusia dan alam hidup berdampingan dan saling mempengaruhi. Pesan ini mungkin mencerminkan pentingnya menjaga dan menghormati alam.
Gaya Bahasa dan Struktur: Isma Sawitri menggunakan bahasa yang sederhana namun puitis dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari beberapa bait yang menciptakan ritme yang mengalir, mencerminkan perjalanan dan aliran sungai dan burung-burung yang terbang.
Puisi "Sayap-Sayap" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang menggambarkan perjalanan, kebebasan, dan hubungan antara manusia dan alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, perjalanan, dan pentingnya menjaga alam. Ini adalah pengingat akan keindahan alam dan perjalanan yang tak terhenti dalam kehidupan.
Karya: Isma Sawitri
Biodata Isma Sawitri:
- Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.