Rasa Gembira
badut-badut di atas panggung, kerjanya melucu
dan penonton pasti ketawa, gembira
Semua gembira.
Ketika badut-badut ngomong panjang-lebar
penonton mendengar sungguh-sungguh, lantas ketawa
Semua orang gemar ketawa
lebih-lebih kalau para badut adu jotos
sambil memekik-mekik, siapa paling keras
kemudian menakut-nakuti penonton, jadi hantu tampangnya lucu
baik hati sekali badut-badut di panggung sana itu
Semua yang nonton pada ketawa, gembira tanpa merasa aneh.
Jakarta, Juli 1975
Sumber: Horison (Oktober, 1977)
Analisis Puisi:
Puisi "Rasa Gembira" karya Yudhistira A.N.M. Massardi merangkum esensi dari kesenangan dan keceriaan yang terwujud melalui pertunjukan badut.
Kesenangan dalam Pertunjukan Badut: Puisi ini dibuka dengan gambaran pertunjukan badut di atas panggung. Badut-badut tersebut menciptakan suasana yang penuh dengan keceriaan dan tawa. Pertunjukan badut menjadi medium untuk menghadirkan rasa gembira bagi penonton.
Ketawa sebagai Ekspresi Kesenangan: Ekspresi tawa menjadi fokus utama dalam puisi ini. Penonton merespon dengan tawa kepada kelucuan dan kejenakaan yang ditampilkan oleh badut-badut. Tawa menjadi simbol dari rasa gembira dan kebahagiaan yang terpancar dalam pertunjukan tersebut.
Partisipasi Penonton: Puisi menggambarkan bagaimana penonton aktif terlibat dalam pertunjukan badut. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian saat badut-badut berbicara, menanggapi interaksi antarbadut, dan bahkan berpartisipasi dalam aksi adu jotos yang menghibur.
Atmosfer yang Ceria: Atmosfer dalam pertunjukan badut dipenuhi dengan keceriaan tanpa rasa keanehan. Semua orang, baik badut maupun penonton, turut merasakan dan menikmati momen-momen kegembiraan tersebut.
Kemanusiaan dan Kebaikan Hati: Meskipun pertunjukan badut penuh dengan kejenakaan, namun kebaikan hati badut-badut tersebut juga tercermin. Mereka berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghibur bagi penonton tanpa membuat mereka merasa aneh atau terintimidasi.
Kesimpulan yang Bahagia: Puisi ini ditutup dengan kesan yang bahagia dan optimis. Meskipun kehidupan penuh dengan tantangan dan kesulitan, namun rasa gembira dapat ditemukan dalam momen-momen sederhana seperti pertunjukan badut.
Puisi "Rasa Gembira" menggambarkan betapa keceriaan dan tawa dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi manusia. Melalui gambaran pertunjukan badut, penyair mengajak pembaca untuk menemukan kegembiraan dalam hal-hal kecil dan menghargai kebaikan serta keceriaan di sekitar kita.
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi
Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi:
- Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
- Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
