Puisi: Namaku Tsunami (Karya Ikranagara)

Puisi: Namaku Tsunami Karya: Ikranagara
Namaku Tsunami


Aku memang pantas kalian kutuk habis-habisan

Auuum! Auuum! Auuum!
Aumku meraung-raung di dasar lautan
Auuum! Auuum! Auuum!
Rambutku kelabu gelombang lautan
Kibasannya ganas membahana
Menerpa keras sekeras-kerasnya siapa saja
Dan apa saja dijumpainya di lautan dan di daratan
Dibunuhnya dan dihancurkannya sampai luluh lantak

Aku memang pantas kalian kutuk habis-habisan

Tapi percayalah
Aku hanyalah sebuah kegagalan
Kegagalan mengekang diri
Mengekang energi raksasaku
Sebaliknyalah yang terjadi
Energi itu justeru yang menguasai sekujur diriku
Sampai ke rambut dan ujung-ujungnya
Buih putih ombak lautan
Menjelma jadi cakar ganas mencakar-cakar

Auuum! Auuum! Auuum!
Aumku meraung-raung di permukaan lautan
Merambah ke seluruh penjuru angin
Menerjang daratan
Pelabuhan dan kota-kota luluh lantak
Auuum! Auuum! Auuum!

Tapi percayalah
Yang terjadi itu bukanlah kehendakku
Aku pada hakekatnya pendiam
Tak suka keributan
Kesukaanku hanyalah berlena-lena di kesunyian
Menikmati tenteramnya dasar lautan dalam
Selama hampir duaratus tahun
Ikan-ikan aneka bentuk lalu lalang
Karang dan rumput laut tumbuh dengan leluasa

Percayalah kepadaku
Yang kalian kutuk sebagai bencana itu
Terjadinya tanpa kusadari
Tiba-tiba saja energiku bangkit
Mencengkeram sekujur diriku
Aku tak kuasa menghindari kekuasaannya
Yang dahsyat itu
Apalah dayaku
Karena aku memang tak punya apa-apa
Apalagi konon yang bernama fikiran dan perasaan
Untuk mengendalikannya

Aku tak beda dengan banjir bandang yang menghanyutkan
Tapi, adakah lebih menghanyutkan dari belalakan mata
perintah saling membunuh dari para pemimpin kalian masing-masing?
Sudahkah kalian kutuk mereka?

Aku tak beda dengan panas lahar yang menyembur dari dubur gunung
Tapi, adakah lebih panas dari hati pemimpin kalian masing-masing
yang memelihara benci dan marah di dalam diri kalian?
Sudahkah kalian kutuk mereka?

Aku tak beda dengan kobaran api hutan yang terbakar
Tapi, adakah lebih berkobar dari semangat tempur
pasukan perang kalian masing-masing?
Sudahkah kalian kutuk mereka?

Aku tak beda dengan sambaran api kilat badai taifun
Tapi, adakah lebih api dari sambaran peluru kendali
berhulu peledak dahsyat buatan para insinyur kalian?
Sudahkah kalian kutuk mereka?

Aku memang pantas kalian kutuk habis-habisan

Namaku Tsunami
Auuum! Auuum! Auuum!
Aumku meraung-raung dalam gelombang lautan
Auuum! Auuum! Auuum!

Akulah yang menyebabkan kalian terlunta-lunta
Kalian yang kehilangan segalanya
Kalian yang mendadak jadi melarat terlunta-lunta

Tapi, bukankah selama ini
Selain ada orang-orang kaya di negeri kalian masing-masing
Ada banyak orang-orang yang hidupnya melarat terlunta-lunta?
Juga, banyak Negara-negara yang melarat terlunta-lunta
Selain yang kaya bermegah-megah?

Aku tak beda juga dengan penyebab derita kemelaratan di dunia kalian
Tapi, adakah lebih penyebab dari kebodohan para ekonom
dan politikus kalian dalam menyusun strategi
membangun kesejahteraan hidup
antar sesama manusia
di jagat bumi ini?
Sudahkah kalian kutuk mereka?

Aku memang tak punya kecerdasan seperti kalian
Kalian punya otak yang ajaib kerjanya
Sudahkah kalian pergunakan?
Sudahkah kalian manfaatkan untuk mengendalikan energiku
Agar bisa kalian manfaatkan untuk kebaikan hidup di bumi?

Percayalah
Kami semua,
yang kalian kutuk sebagai bencana,
bencana banjir bandang
bencana gunung meletus
bencana gempa bumi
bencana topan badai
kami semua menunggu saatnya
Bilakah kalian punya daya kecerdasan untuk menguasai kami?

Kami menunggu dengan penuh harap
agar kami bisa bermanfaat
bagi hidup kalian di bumi

Kami tidak ingin
terus menerus
sepanjang zaman
kalian kutuk habis-habisan
: percayalah
kami hanya energi belaka
kalian membutuhkan kami
kuasailah kami
kuasailah kami
auum auuum auuum
namaku tsunami

Bethesda, Januari 2005

Puisi: Namaku Tsunami
Puisi: Namaku Tsunami
Karya: Ikranagara

Biodata Ikranagara
  • Ikranagara lahir pada tanggal 19 September 1943 di Loloan Barat, Jembrana, Bali.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.