Kepada Isteriku
ningsih manis isteriku sayang
mari kita pergi ke ladang
padigaga pada bunting
runduk bernas sudah kuning
batang jagung pada melengkung
buahnya serebung betung
batang ketela gugur daunnya
umbi padat sepaha-paha
kacangcina daun mengering
mencabut sebatang buah seceting
ningsih manis pusat cinta
mari kita kerahkan tenaga
di ladang membantu bapa biyung
kerja gairah takboleh bermenung
biar keringat terus menyirami atasnya
biar urat terus menjuluri dalamnya
jantung berdetak di ladang terbentang
rabu berkembang di desa tenang
ningsih manis curahan kasih
kita istirah bila letih
duduk di bawah turimerah
menikmati dunia begini indah
semua isinya bermakna
bagi kita yang bisa menanggapnya
ningsih manis pusaran rindu
betapa kita takkan terharu
pandang dan dengarlah burung-burung itu
mengajak bicara engkau dan aku
ningsih manis tanggaplah alam penuh kesadaran
begini ajaib kebesaran tuhan
Sumber: Horison (November, 1971)
Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Isteriku" karya Piek Ardijanto Soeprijadi menggambarkan hubungan yang intim dan penuh kasih sayang antara suami dan istri. Dalam puisi ini, penulis mengungkapkan keindahan dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya saling membantu dan menghargai satu sama lain.
Puisi ini dimulai dengan panggilan lembut kepada sang istri, Ningsih Manis, yang dipenuhi dengan kasih sayang. Penulis mengajak isterinya untuk pergi ke ladang, merawat tanaman, dan menghadapi berbagai kegiatan pertanian. Penggunaan gambaran tentang ladang, seperti padi, jagung, ketela, dan kacang, menciptakan suasana alami dan menggambarkan kerja keras serta kebersamaan dalam usaha bersama.
Selanjutnya, penulis menggambarkan momen istirahat di bawah pohon turimerah, di mana mereka berdua menikmati keindahan dunia sekitar mereka. Puisi ini menekankan pentingnya menghargai dan merasakan keindahan alam serta memberikan makna bagi mereka yang mampu memahaminya.
Pada bagian berikutnya, penulis menggambarkan rasa rindu antara suami dan istri. Penulis menunjukkan betapa mereka takkan terharu dan dengan penuh kesadaran mengamati burung-burung yang mengajak mereka berbicara. Ini menggambarkan kedalaman hubungan mereka dan keajaiban kebesaran Tuhan yang termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, puisi "Kepada Isteriku" menggambarkan hubungan yang penuh kasih sayang, kebersamaan, dan penghargaan antara suami dan istri. Piek Ardijanto Soeprijadi dengan indah menggambarkan keindahan dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya menghargai alam serta hubungan yang erat dengan Tuhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan dan kebermaknaan dalam hubungan pernikahan dan koneksi spiritual dengan alam semesta.
Karya: Piek Ardijanto Soeprijadi
Biodata Piek Ardijanto Soeprijadi:
- Piek Ardijanto Soeprijadi (EyD Piek Ardiyanto Supriyadi) lahir pada tanggal 12 Agustus 1929 di Magetan, Jawa Timur.
- Piek Ardijanto Soeprijadi meninggal dunia pada tanggal 22 Mei 2001 (pada umur 71 tahun) di Tegal, Jawa Tengah.
- Piek Ardijanto Soeprijadi adalah salah satu sastrawan angkatan 1966.