Puisi: Tiada Ruang bagi Puisi (Karya Soekoso DM)

Puisi: Tiada Ruang bagi Puisi Karya: Soekoso DM
Tiada Ruang bagi Puisi


lihatlah zaman peparunya berasap hitam
tataplah lukanya membarah nanah, terkaca di jendela pecah
tangisnya tak berair-mata, isaknya tak lagi bersuara

tiada lagi ruang bagi puisi di sana
sebab setiap rongga penuh prosa kemaksiatan
sarat novel kemunafikan
tiada kapling bagi syair bening jiwa, karna bumi bopeng luka
dikangkangi dicakari berhala-berhala

bacalah pertanda alam yang marah
bacalah notes sejarah

betapa tatapan mata telah tersulap sungsang
matari tampak iblis bulan tampak setan
bimbang seribu gamang, buta mana gelap mana terang

(adakah masih penyair menulis tentang cahya
ataukah sudah karam di teluk gulita?)

Potrowijayan, 2006

Puisi: Tiada Ruang bagi Puisi
Puisi: Tiada Ruang bagi Puisi
Karya: Soekoso DM

Biodata Soekoso DM:
  • Soekoso DM, lahir di Purworejo, 17 Juli 1949.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Mengeja Jejakadalah jejak-Mu pada tanah pada tonggak pada batulontar sejarah bungkam bisu mengeram misteri zaman laluadalah tapakmu pada langit pada planit pada rasi bintangpada bi…
  • Orang-Orang di Simpang JalanOrang-orang yang terhenti di simpang jalanadakah juga mereka yang ngigautak jaga tak tidur, terpaku berselimut tanda-tanyaataukah juga, mereka yang mimp…
  • Baru Rohku Tahudalamkubur, baru rohkutahu -mengapa dulu senyumsenyumku di ruang-tamupsikiater itu ditakuti bocahbocah dan anak-biniku1973Sumber: Horison (Februari, 1975)Puisi: …
  • Catatan Trotoarpada kerjap-kerjap lampu bangjo tersedottatapan buram anak jalananberbaur deru mesin semburan knalpotdan teriak seribu pengamentembang padas batu pinggirantak ada bu…
  • Berlaksa Bayi Matihari kemarin ada bayi mati, berlaksa bayi matitergilas lalulintas tertimpa air bah terbakar lahar tertikam wabahterbencana di desa di kota di jurang di lembah ber…
  • Tiada Ruang bagi Puisilihatlah zaman peparunya berasap hitamtataplah lukanya membarah nanah, terkaca di jendela pecahtangisnya tak berair-mata, isaknya tak lagi bersuaratiada lagi …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.