Puisi: Selain Laut (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi: Selain Laut Karya: Abdul Hadi WM
Selain Laut


Suatu sore aku duduk
mengenang kisah itu kembali, antara kita:
sebuah laut dan juga rerontok tiram.
Mereka semua berdiri dan memanggilku:
cahaya kabur, ombak gaduh yang tak pernah tenteram
dan bintang-bintang laut yang jari-jarinya lunglai —
mereka semua memanggilku dan menjerit-jerit
hingga aku tak mengenalnya kembali

Seperti semula dan membentang ketakpastian

Apakah masalah itu? Kemana sulur-sulurnya
merambat dan hari-harinya yang keemasan disimpan?
Mengapa hanya kekecewaan dan kesedihan-kesedihannya yang sering datang?
Seperti potret kusam kenangan hitam
atau keinginan yang sekonyong-konyong padam

Kubuka ruang itu. Tak seorang pun di sana
kecuali derak pintunya yang menua dan gema kosong
serta bumi dan waktu dengan kelaparan yang menghantu
semua mendekat ke arahku

Tapi sebuah tangan
tiba-tiba datang menarikku
sekuntum duri yang merkah menebarkan kisah-kisahnya
seperti untaian kesia-siaan dan kehancuran yang kembali
seperti sederet kamar tanpa jendela dan kunci
darimana kita berangkat dan akan berangkat

seperti teka-teki, namun akrab sekali
di mana bertemu yang hidup maupun yang mati

Atau marilah kita ingat ini, kita kenang:
cinta yang tak dapat kita uraikan dengan nafsu dan kata
pun tanpa nama. Kegagalan dan perjalanan pedih tiap sejarah
serta bersimbah darah. Dan sahabat-sahabat setia
yang akan berkumpul menangisi kita
pada hari kematian
lalu kabur dan menghilang dalam kegelapan
meninggalkan jejak-jejak yang membingungkan

Semua ini cukup mengharukan

Atau kalau kita ketam
buah dari pohon kita yang lebat dan sekaligus kering kerontang
Akan terasalah
perjalanan kita yang tersaruk-saruk namun menyenangkan
di mana kecemasan tetap tinggal sebagai kecemasan
kebebasan sebagai kebebasan dan siksaan sebagai siksaan
Selain laut yang luas sebagaimana tiap-tiap kesepian

1981

Sumber: Horison (November 1984)

Catatan:
Puisi Selain Laut adalah salah satu karya puisi yang lahir dari tangan seorang sastrawan, budayawan, cendekiawan muslim, dan ahli filsafat Indonesia, Abdul Hadi WM.

Puisi ini menggambarkan alam laut yang misterius dan sebagai metafora kehidupan manusia, dimana ia mengungkapkan bahwa manusia selalu berusaha untuk terus bergerak dan mencapai tujuan mereka meskipun arus laut yang melawan.

Puisi ini juga menggambarkan takdir sebagai sesuatu yang tak terhindarkan dan menggambarkan kehidupan sebagai perjalanan yang tidak pasti.

Puisi: Selain Laut
Puisi: Selain Laut
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Suatu Malam di Pantaibagai sosok puisi yang hilangketika kutemu jejak-jejak basah ketam di pasirombak menerpa jejak-jejak terbawaada yang kurasakan tapi aku tinggal termangubagai s…
  • Selain LautSuatu sore aku dudukmengenang kisah itu kembali, antara kita:sebuah laut dan juga rerontok tiram.Mereka semua berdiri dan memanggilku:cahaya kabur, ombak gaduh yang tak …
  • Sebuah LaguSebuah lagu mengalunMengantarkan pada sepi iniBarangkali kaulah yang bersenandungDan menyeretku ke hutan puisiSebuah senyum terkulumTelah membangkitkan rindukuBarangkali…
  • Kota Pendaki Di kota kematian aku ciptakan waktu Menghembuslah sapi-sapi membawa rumput ke padang- padang jagal. Membuka hotel-hotel telanjang. Aku karam dalam hutan b…
  • Mari keMari ke gunung. Tinggalkan kamar pengap,rumah gelapyang mengurung.Lepas dari dunia sehari-hari akrabGudang beban dan kesulitan selama ini bengismenyekapTinggalkan dataran re…
  • FragmenSetiap kupandang tepi laut yang riuh itudan di jendela matahari telah menggerekbendera-benderanya yang seakan keemasandengan taring-taring api dan sepi yang menyalaPada deny…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.