Puisi: Raja Jin (Karya Rosihan Anwar)

Puisi "Raja Jin" karya Rosihan Anwar menggambarkan dualitas dan pertentangan dalam diri seorang individu, dengan menggunakan metafora dan imaji ...
Raja Jin

Seribu mata di ruang kemidi,
Memandang aku asyik beraksi
Memencak bergerak berlagak sama
Menurut langgam petunjuk Laku.

Drama sedih lakon ketawa
Semua kucoba di depan publik,
Aku bermain dan dipermainkan
Raja Jin orang namakan.....

Sepasang mata di ruang hati,
Memandang aku tenang menanti
Apa kubikin? Ada harapan?
Apa kubilang? Ada jawaban?

Ah, ini tragik
Aku tetap Raja Jin.....

Sumber: Peringatan Enam Bulan Indonesia Merdeka (1946)

Analisis Puisi:

Puisi "Raja Jin" karya Rosihan Anwar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan dualitas dan pertentangan dalam diri seorang individu, dengan menggunakan metafora dan imaji yang kuat untuk menyampaikan pesan yang mendalam.

Tema dan Makna

Puisi ini mengangkat tema tentang peran ganda atau dualitas dalam diri seseorang. Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang memiliki dua sisi yang bertentangan: sisi publik yang aktif dan ekspresif, serta sisi pribadi yang introspektif dan tenang. Metafora "Raja Jin" digunakan untuk merujuk pada karakter yang memiliki kekuatan atau pengaruh yang besar, namun juga merasa terbelenggu atau terperangkap dalam perannya.

Gaya Bahasa dan Struktur

Gaya bahasa puisi ini cenderung bersifat naratif dan reflektif. Rosihan Anwar menggunakan imaji seribu mata di ruang kemidi dan sepasang mata di ruang hati untuk mengekspresikan dualitas ini secara kuat. Imaji mata mencerminkan pengawasan dan pemahaman mendalam terhadap diri sendiri, serta bagaimana individu ini berinteraksi dengan dunia luar (ruang kemidi) dan dunia dalam (ruang hati).

Struktur puisi ini terdiri dari dua bagian yang jelas: bagian pertama menggambarkan aktivitas atau drama yang terjadi di depan publik, sementara bagian kedua menyoroti introspeksi dan pertanyaan yang muncul di dalam hati. Pergeseran antara dua ruang ini mencerminkan konflik internal yang dialami oleh karakter "Raja Jin".

Interpretasi dan Penafsiran

Interpretasi dari puisi ini dapat mencerminkan konflik yang dialami oleh individu modern yang sering kali harus berakting atau berperan sesuai dengan harapan masyarakat atau lingkungan sekitarnya, namun di sisi lain, mereka juga memiliki kebutuhan untuk memahami diri sendiri secara mendalam dan menemukan makna dari kehidupan mereka.

Pemilihan kata "tragik" pada akhir puisi menunjukkan bahwa meskipun memiliki kekuatan atau pengaruh (seperti seorang Raja Jin), karakter ini masih merasa terjebak atau terbatas oleh dualitas dalam dirinya.

Puisi "Raja Jin" karya Rosihan Anwar adalah sebuah karya sastra yang menggugah pemikiran tentang kompleksitas manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan gaya bahasa yang mendalam, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang konflik internal dan dualitas yang dialami oleh individu, serta refleksi tentang makna kehidupan dan peran kita di dalamnya. Dengan demikian, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan peran ganda yang dimiliki oleh setiap individu dalam menjalani kehidupannya.

Puisi: Raja Jin
Puisi: Raja Jin
Karya: Rosihan Anwar

Biodata Rosihan Anwar:
  • H. Rosihan Anwar lahir pada tanggal 10 Mei 1922.
  • H. Rosihan Anwar meninggal dunia pada tanggal 14 April 2011.
© Sepenuhnya. All rights reserved.