Mending
Entah bagaimana pada perasaanmu
tapi memang beginilah langit yang hijau kelabu
ataukah burung ini akan menghantu
ataukah piramid akan rebah pada paku-paku
Sekali kuntum bercumbu
ini lagi tidak masuk akal
dan mengapa mega dilukis
sedang bibir dijadikan ungu
tapi jika rokmu – hitam – gimana lagi
meski aku merasa kaya – dan bangga –
pada uang sepicis dalam saku.
Sumber: Siasat (18 Mei 1952)
Karya: P. Sengodjo
Biodata P. Sengodjo:
- P. Sengodjo (nama sebenarnya adalah Suripman) lahir di Desa Gatak, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, pada tanggal 25 November 1926.
- Dalam dunia sastra, Suripman suka menggunakan nama samaran. Kalau menulis puisi atau sajak, ia menggunakan nama kakeknya, yaitu Prawiro Sengodjo (kemudian disingkat menjadi P. Sengodjo). Kalau menulis esai atau prosa, ia menggunakan nama aslinya, yaitu Suripman. Kalau menulis cerpen, ia juga sering menggunakan nama aslinya Suripman, tapi kadang-kadang menggunakan nama samaran Sengkuni (nama tokoh pewayangan).