Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Lagu Senja (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Lagu Senja" membawa pembaca ke dalam dunia keindahan alam, merangsang pemikiran tentang hubungan antara manusia dan alam. Dengan menggunakan ..
Lagu Senja

Senja musim hujan yang beku
Akan mengalir kemanakah angin
Selagi semua gapura malam tertutup
Bulan hanyut seperti perahu-perahu nelayan di laut dalam?

Dan kembali gerimis yang lebat
Bergerak dalam udara yang garang
Tapi di manakah pohon-pohon
Menggugurkan daun-daunnya yang penyap?
Dan ke manakah burung-burung
Yang gelisah, tak berumah, tak menyerah
Pada gelap dan dingin yang bakal
Merontokkan bulu-bulunya?
Bertarung dan menggerutu
Menghentakkan sayapnya yang kejang

Dan akan jadi apa
Bintang-bintang yang tinggal dalam sepi rimba
Di luas angkasa?

1971

Sumber: Horison (Maret, 1974)

Analisis Puisi:

Puisi "Lagu Senja" karya Abdul Hadi WM membawa pembaca dalam perjalanan keindahan senja dan keanggunan alam. Puisi dibuka dengan gambaran senja musim hujan yang dingin dan memikat. Abdul Hadi WM menciptakan suasana yang tenang dan melankolis seiring turunnya senja.

Pertanyaan Retoris: Puisi dipenuhi dengan pertanyaan retoris yang mendalam, menyoroti misteri dan keindahan senja. Pertanyaan seperti "Akan mengalir kemanakah angin?" dan "Dan akan jadi apa bintang-bintang yang tinggal dalam sepi rimba?" merangsang pemikiran pembaca.

Metafora Alam dan Emosi: Alam dan cuaca dalam puisi sering digunakan sebagai metafora untuk keadaan emosi. Gerimis yang lebat dan angin yang garang mencerminkan ketidakpastian dan kegelisahan.

Personifikasi Alam: Penggunaan personifikasi pada pohon-pohon yang menggugurkan daun dan burung-burung yang gelisah memberikan kesan bahwa alam memiliki kehidupan dan emosi yang serupa dengan manusia.

Misteri Alam: Puisi ini menciptakan atmosfer mistis dengan merujuk pada bintang-bintang yang tinggal dalam sepi rimba. Hal ini mengundang pemikiran tentang misteri alam dan keberadaan yang melebihi pemahaman manusia.

Suasana Melankolis: Suasana yang melankolis dan sedih muncul melalui gambaran burung-burung yang bertarung dan menggerutu. Ini dapat diartikan sebagai representasi konflik atau ketidakpastian dalam kehidupan.

Bahasa Puitis: Abdul Hadi WM menggunakan bahasa puitis dengan menggabungkan kata-kata yang indah dan menggugah imajinasi. Pilihan kata-kata yang dipilihnya memberikan dimensi estetika pada puisi.

Puisi "Lagu Senja" membawa pembaca ke dalam dunia keindahan alam, merangsang pemikiran tentang hubungan antara manusia dan alam. Dengan menggunakan gambaran senja yang mendalam, puisi ini menciptakan suasana mistis dan melankolis yang mendorong refleksi tentang makna kehidupan dan keindahan yang tak tergantikan.

Puisi: Lagu Senja
Puisi: Lagu Senja
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.