Lagu Braga Malam
dengan siapa lagi aku mesti bercakap
selain dengan hati sendiri. Atau jalan lengang
di antara bangunan angkuh yang berhadapan
saat selamat malam digumamkan. Sedang kau
tetap setia pada arah tuju yang entah, selain
doa dan mabuk yang jadi keyakinan
tapi aku akan belajar menumbuk luka
dari mercury dan hingar bingar aroma bir
yang menawan. Bukan dari omonganmu
tentang bocah lusuh di emper toko atau warna
kelaparan yang kecoklatan. Sebab aku sendiri
dan kau sendiri, barangkali. Kita tak pernah
berkenalan (deru mobil terdengar begitu jauh)