Puisi: Fragmen (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi: Fragmen Karya: Abdul Hadi WM
Fragmen


Setiap kupandang tepi laut yang riuh itu
dan di jendela matahari telah menggerek
bendera-benderanya yang seakan keemasan
dengan taring-taring api dan sepi yang menyala

Pada denyut hari-hari dan kenangan
yang menggenggam dan menggelembungkan kau ke udara
senantiasa, serta menyejukkan dan membakar
karena embun dan kilatnya yang menyambar-nyambar

Selalu kudengar jejakmu, keluhmu
bergumul lumpur yang lengket di sol sepatumu
segenggam lumpur seperti diceriterakan bumi
adalah asal usulmu, namun kaumurkai dan kauremehkan
hingga iapun murka dan meremehkanmu

Segenggam lumpur yang juga dibawa burung
hinggap sesaat dengan kicauannya dan kemudian
diterbangkan sepi lagi, segenggam lumpur
seperti rasa-rawa atau tanah di hutan
yang senantiasa lapar dan apa saja ia makan
buah busuk yang kebetulan jatuh
atau pun kemurahan Tuhan yang tak habis-habisnya

Tidak. Semuanya seperti buih kegaduhan ombak di karang ini
Kita bibitkan hari dan kekecewaan yang menyembul dari tunasnya
Kita bukan buku dan kesepian yang kita baca
Atau seperti deret rumah kenang-kenangan
Dengan pintu-pintunya yang suka membohong dan membual
Dalam kekosongan akhirnya kita menyanyi dan tinggal

1981

Sumber: Horison (November, 1984)

Puisi: Fragmen
Puisi: Fragmen
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.