Catatan Trotoar
pada kerjap-kerjap lampu bangjo tersedot
tatapan buram anak jalanan
berbaur deru mesin semburan knalpot
dan teriak seribu pengamen
tembang padas batu pinggiran
tak ada bulan tak ada matari
dalam rongga dada dalam gerah udara
lapar bersanggama dengan mimpi di kamar-kecil
melahirkan sosok-sosok sekeras martil
dan hatihati yang membantu
kristal airmata menjelma beling
menghujamkan derita pada jiwa yang kering
kapan datang angin sepoi-basa
trotoar beku dingin
tak mengucap sepatah pun kata