Puisi: Tiada Lagi Kata-Kata Bersayap Bulan (Karya Adri Darmadji Woko)

Puisi || Tiada Lagi Kata-Kata Bersayap bulan, atau Langit Tinggi untuk Mencoba Merayumu || Karya || Adri Darmadji Woko ||
Tiada Lagi Kata-Kata Bersayap Bulan,
Atau Langit Tinggi untuk Mencoba Merayumu


Jika aku mesti berterus terang, baiklah, tidak ada lagi
yang kusembunyikan kepadamu.
Percakapan yang bisa meneduhkan dingin yang tiba
apalagi menggunjingkan dunia tambah tua.
Sendiri-sendiri menebak peruntungan di pinggir jalan
Mungkin saja bisa sekejap menyembunyikan ketidaktentuan.
Tiada lagi kata-kala bersayap, bulan, atau langit tinggi
untuk mencoba merayumu setiap kali aku datang padamu
di suatu hari yang dinginnya menggigilkan selimut
di atas tempat tidurku. Atau mau kaulemparkan daku
pada perapian yang kekal selamanya.
Tapi berilah aku kesempatan sekali lagi
untuk mencoba menghilangkan serpihan-serpihan hitam di mulutku
setelah menggigit-gigit perempuan jalanan.


1974

Sumber: Horison (April, 1977)

Puisi: Tiada Lagi Kata-Kata Bersayap bulan
Puisi: Tiada Lagi Kata-Kata Bersayap Bulan
Karya: Adri Darmadji Woko

Biodata Adri Darmadji Woko:
  • Adri Darmadji Woko lahir pada tanggal 28 Juni 1951 di Yogyakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • KabutRumput-rumput dan bunga-bungaan di kebun mungilmenggumam dalam perubahan warna: beku dan kelabuAneh, senantiasa menghadap padakuPerempuan, semak-semak, dan anjungamat sulit 't…
  • Kepada Latiff Mohidin Tanpa memberi kabar Yang terbang telah mendarat Tanpa memberi kabar Pengembara sudah berangkat Rindunya di Vientianne Nostalgianya di Bu…
  • ManteraPusar lautpusar anginpusar yang menyisihmenjauh dari anjungku.Aku nakhkoda dari garamlahir di laut tua di angin        NAH!kulabuhkan perahukudengan jang…
  • Pintu KacaSahabatku mandor belandatelah menciptakan di antara letak jambangan-jambanganbunga plastik.Misalnya ditanam dalam ruanganapa perlu penyegar lainnyadan cukupkah udara meng…
  • NostalgiaPohon-pohon amat rindang dan udara yang damai memanggilmu di sini, engkau pun berteduh sehabis kekerasan matahari memecah cintamu dari ketegangan rindu akan Mu yang tiada …
  • Lagu SenjaDi garis itu, selaluTurun langitMencium kening bumiSenantiasa. Tapi tak saling tahuSeperti rindumuDua kutubYang tak ketemuMalang, 1974Sumber: Horison (Mei, 1975)Analisis …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.