Puisi: Semua Ada Musimnya (Karya Eka Budianta)

Puisi: Semua Ada Musimnya Karya: Eka Budianta
Semua Ada Musimnya


Akhirnya semua paham
Pagi yang cerah dan
embun berkilauan
Telah menjadi masa lalu
Kupu-kupu yang terbang
Ditolak bunga demi bunga
Telah kehilangan sayapnya
Tinggal sore yang kering
Menunggu.

Aku panggili nama-nama
yang hilang
Tak ada lagi yang perlu
dicatat
Tak ada lagi mutiara di
dahan
Bunga-bunga telah lama
layu
Tinggal pohon-pohon
asing
Yang dapat bertahan
Mengaca pada sungai
"Reformasi".


1999

Sumber: Masih bersama Langit (2000)

Puisi: Semua Ada Musimnya
Puisi: Semua Ada Musimnya
Karya: Eka Budianta

Biodata Eka Budianta:
  • Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
  • Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kenangan Pramoedya (6 Februari 1925 – 30 April 2006) Kamu mencintai tulang dan pori-pori Bumi kelahiranmu dan semua bangsa Para korban kebodohan yang terlupa Tetapi keti…
  • Keputusan LamaKuputuskan untuk mencintai lautdi manapun ia berada.Tapi aku lahir, besar,dan mungkin mati di gunung.Cuma dua tiga kalibertemu laut. Itupun tidak sengaja.Sekali, keti…
  • Di Atas Laut HitamDi atas laut hitamAku ingat punya mutiaraSedang apakah dia?Mungkin sedang bernyanyiMungkin sedang tertawaDi atas laut hitamAku ingat punya mutiaraYang lepas jauh …
  • Belajar TerbangSeluruh hewan heranmelihat kambing belajar terbang"Supaya paham dunia luas," katanya.Kambing itu meloncat ke puncak bukit."Dan mengenali masa depan," teriaknya.Dia l…
  • Selingan Selembar langit usang berkaca di wajah danau tua sejenak bergoyang-goyang daun kecil gugur mengusik diamnya sekuntum teratai mekar…
  • Masih UntukmuAku masih harus bersajakTentang rakyat kecil di desa-desaYang tak peduli siapa presidennyaYang mendamba cukup makanDan sandang sehari-hariAku masih harus bersajakDalam…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.