Puisi: Sebuah Rumah di Jepara (Karya Adri Darmadji Woko)

Puisi "Sebuah Rumah di Jepara" karya Adri Darmadji Woko menggambarkan kehidupan sederhana di pedesaan dan kehangatan hubungan antarwarga.
Sebuah Rumah di Jepara

Barangkali aku akan merindukan lagi
sebuah rumah yang sunyi, jalan sepi setapak
di sebuah desa di Jepara

Barangkali aku akan merindukan lagi
desa yang diam, namun menyimpan dendam
kehidupan sederhana berada di dalamnya

Aku akan merindukan lagi
warga yang saling bertegur sapa
di sebuah desa di Jepara

Sinar matahari menerangi desa
jalanan basah sehabis hujan
warga desa bertukar kabar
di sebuah rumah di Jepara
di halaman rumah-rumah Jepara
di desa-desa Jepara

Sumber: Sanghyang Jaran (2017)

Catatan:
Sajak Sebuah Rumah di Jepara ini pernah dimuat di Horison edisi September, 1983 dengan judul Sebuah Rumah Jepara.

Analisis Puisi:

Puisi "Sebuah Rumah di Jepara" karya Adri Darmadji Woko adalah sebuah ungkapan rindu yang mendalam terhadap sebuah tempat, sebuah desa di Jepara. Dengan bahasa yang sederhana namun menggugah, puisi ini menggambarkan kehidupan sederhana di pedesaan dan kehangatan hubungan antarwarga.

Nostalgia dan Rindu: Puisi ini dibuka dengan pengakuan bahwa sang penyair mungkin akan merindukan kembali sebuah rumah yang sunyi dan jalan sepi di desa di Jepara. Kata-kata ini menunjukkan nostalgia dan rasa rindu yang mendalam terhadap masa lalu dan tempat yang ditinggalkan. Ini menciptakan atmosfer sentimental yang memengaruhi seluruh suasana puisi.

Kehidupan Sederhana di Desa: Adri Darmadji Woko melukiskan desa di Jepara sebagai tempat yang diam namun hidup, menyimpan kehidupan sederhana yang kaya akan makna. Penyair menggambarkan bagaimana warga desa saling bertegur sapa dan berbagi kabar, menciptakan gambaran kehangatan dan kedekatan dalam komunitas yang kecil dan bersahaja.

Keindahan Alam dan Kehangatan Hubungan: Deskripsi tentang sinar matahari yang menerangi desa, jalanan basah setelah hujan, dan pertukaran kabar antarwarga menghadirkan gambaran kehidupan yang harmonis dengan alam dan kebersamaan di antara penduduk desa. Hal ini menyoroti keindahan alam dan kehangatan hubungan antarpribadi yang dapat ditemukan di desa-desa tradisional.

Identitas Lokal dan Keterikatan Emosional: Puisi ini juga menunjukkan keterikatan emosional penyair terhadap Jepara sebagai tempat kelahirannya atau tempat yang pernah dihuninya. Dengan merindukan detail-detail kecil seperti rumah-rumah dan halaman desa, Adri Darmadji Woko menggambarkan kembali identitas lokal dan ikatan batinnya dengan tanah airnya.

Puisi "Sebuah Rumah di Jepara" oleh Adri Darmadji Woko adalah sebuah perjalanan melalui nostalgia dan rasa rindu terhadap kehidupan sederhana di pedesaan Jepara. Dengan bahasa yang sederhana namun menggugah, puisi ini menggambarkan kehangatan hubungan antarwarga, keindahan alam, dan identitas lokal yang kuat. Ini adalah sebuah penghormatan kepada tempat kelahiran dan kehidupan di desa yang dihargai dan dirindukan oleh sang penyair.

Puisi: Sebuah Rumah di Jepara
Puisi: Sebuah Rumah di Jepara
Karya: Adri Darmadji Woko

Biodata Adri Darmadji Woko:
  • Adri Darmadji Woko lahir pada tanggal 28 Juni 1951 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.