Puisi: Sajak Dalam-Dalam (Karya Ismed Natsir)

Puisi "Sajak Dalam-Dalam" karya Ismed Natsir mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang tersembunyi di balik kata-kata yang sederhana namun kuat.
Sajak Dalam-Dalam

dalam laut ada tiram
dalam tiram ada mutiara
dalam mutiara: ah tak ada apa

dalam baju ada aku
dalam aku ada hati
dalam hati: ah tak apa jua yang ada

dalam syair ada kata
dalam kata ada makna
dalam makna: Mudah-mudahan ada KAU!

1973

Sumber: Horison (Oktober, 1974)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Dalam-Dalam" karya Ismed Natsir adalah sebuah karya yang sederhana namun sarat dengan makna filosofis.

Metafora Laut dan Mutiara: Penyair menggunakan metafora laut dan mutiara untuk menggambarkan lapisan-lapisan dalam dalam diri manusia. Laut mewakili kedalaman pikiran dan perasaan, sedangkan tiram dan mutiara adalah simbol untuk sesuatu yang berharga dan berharga di dalamnya. Namun, dengan menyatakan "ah tak ada apa" pada akhirnya, penyair mungkin ingin mengungkapkan bahwa pada akhirnya, bahkan hal-hal yang tampak berharga pun bisa kosong dan tidak berarti.

Eksplorasi Diri: Penyair berbicara tentang keberadaannya dalam baju dan hati. Ini menyoroti eksplorasi diri dan kesadaran akan keberadaan. Namun, dengan menyatakan "ah tak apa jua yang ada" di dalam hati, penyair mungkin merujuk pada realisasi bahwa identitas atau keberadaan seseorang pada akhirnya mungkin tidak begitu penting dalam skema besar kehidupan.

Signifikasi Bahasa dan Makna: Penyair menyoroti pentingnya bahasa dan makna dalam bait terakhir. Dengan menyatakan "dalam syair ada kata, dalam kata ada makna", penyair menekankan bahwa setiap kata dalam puisi memiliki makna dan kekuatan yang mendalam. Namun, dengan menambahkan harapan "Mudah-mudahan ada KAU!" pada akhirnya, penyair mungkin ingin menyampaikan aspirasi untuk menemukan makna atau keberadaan yang lebih besar di luar diri sendiri.

Puisi "Sajak Dalam-Dalam" adalah sebuah refleksi mendalam tentang kedalaman dan makna keberadaan manusia. Dengan menggunakan metafora laut, mutiara, dan bahasa, penyair menggambarkan eksplorasi diri, kesadaran akan keberadaan, dan aspirasi untuk menemukan makna yang lebih besar dalam kehidupan. Ini adalah puisi yang mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang tersembunyi di balik kata-kata yang sederhana namun kuat.

Puisi: Sajak Dalam-Dalam
Puisi: Sajak Dalam-Dalam
Karya: Ismed Natsir

Biodata Ismed Natsir:
  • Ismed Natsir lahir pada tanggal 7 Agustus 1950 di Bukittinggi.
  • Ismed Natsir meninggal dunia pada tahun 2017.
© Sepenuhnya. All rights reserved.