Puisi: Petikan Gitar (Karya Adi Sidharta)

Puisi Petikan Gitar" karya Adi Sidharta menggambarkan perjalanan dari kesepian dan ketidakaktifan menuju pertemuan dan inspirasi melalui musik.
Petikan Gitar (1949)
Untuk kawan dan lawan

malam ini kawanku memetik gitar
selama ini berdebu disudut kamar
mengalun lagu kenangan lama.

melodi makin segar menaik
trem penghabisan menderu lalu
kawanku menyanyi nyayian hati
cerita remaja mencumbu gadis
cerita lama jutaan buku.

melodi makin segar menaik
dan malam makin menyepi
suka duka bergetar dalam suara
remaja menempuh badai lautan
hilang gadis, hilang impian.

gitar berdenyar diremas jari
remaja telanjang dilapang luas
sekitar menantang nuntut pilihan
mau kemana, mau kemana
ini batas, ini anggur dan wanita.

aku tatap muka kawanku
di jauhan tukang sate yang mengeluh
dagangan mesti habis malam ini
dan dia tidak mau menyerah
bintang harapan di dalam hati.

gitar halus memperbaja melodi
kawanku mesra merangkai bunga api
dan hati remaja kembali.

Sumber: Rangsang Detik (1957)

Analisis Puisi:

Dalam puisi "Petikan Gitar" karya Adi Sidharta, kita disajikan dengan gambaran musik yang membawa kenangan dan pertemuan kembali. Puisi ini merenungkan kekuatan musik dalam merangkai cerita dan emosi.

Awal yang Berdebu: Puisi ini dimulai dengan deskripsi bahwa gitar "selama ini berdebu disudut kamar," yang menciptakan gambaran kesunyian dan pengabaian. Ini mungkin mencerminkan periode ketidakaktifan atau kesepian dalam hidup pemain gitar atau pembuat puisi. Gitar yang "mengalun lagu kenangan lama" membawa sentuhan nostalgia yang kuat dan memicu perasaan.

Pengalaman Melalui Musik: Puisi ini kemudian merinci perubahan suasana ketika pemain gitar mulai memetiknya. Musik menciptakan nuansa yang segar dan menghidupkan kembali kenangan masa lalu. Melodi yang "makin segar" adalah representasi dari kekuatan musik dalam mengatasi perasaan dan membawa kembali kenangan yang telah hilang.

Cerita dalam Musik: Puisi ini menyoroti cara musik mampu menggambarkan dan mengkomunikasikan cerita. Pemutaran tremolo pada gitar menggambarkan suatu puncak dalam cerita, dan pemain gitar mulai "menyanyi nyayian hati" yang mengisahkan kisah remaja yang mencumbu gadis dan kenangan lama yang telah digambarkan dalam "jutaan buku." Musik menciptakan narasi visual dan emosi yang dalam.

Pertemuan dan Pertimbangan: Puisi ini juga menggambarkan pertemuan yang berlangsung. Seorang tukang sate yang mengeluh meminta bantuan temannya untuk menjual dagangannya sebelum malam berakhir. Ini adalah momen pertimbangan di mana pemain gitar harus memutuskan apakah dia akan melanjutkan pertunjukan musiknya atau membantu temannya. Ini menciptakan konflik internal yang merenungkan pilihan dan tanggung jawab.

Melalui Musik, Hati Kembali: Puisi ini diakhiri dengan pemain gitar yang memperbaharui melodi dan merangkai kembali "hati remaja." Ini adalah penggambaran bagaimana musik memiliki kekuatan untuk memulihkan dan menginspirasi. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan peran musik dalam kehidupan kita, bagaimana ia dapat menghidupkan kembali kenangan dan membantu kita mengatasi konflik dan tantangan.

Puisi Petikan Gitar" karya Adi Sidharta adalah karya yang merenungkan kekuatan musik dalam membawa kembali kenangan dan emosi. Puisi ini menggambarkan perjalanan dari kesepian dan ketidakaktifan menuju pertemuan dan inspirasi melalui musik. Ini adalah pengingat akan kekuatan seni dan musik dalam memahami, merasakan, dan mengungkapkan pengalaman manusia.

Puisi: Petikan Gitar
Puisi: Petikan Gitar
Karya: Adi Sidharta

Biodata Adi Sidharta:
  • Adi Sidharta (biasa disingkat A.S. Dharta) lahir pada tanggal 7 Maret 1924 di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
  • Adi Sidharta meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 2007 (pada usia 82 tahun) di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
  • Adi Sidharta memiliki banyak nama pena, antara lain Kelana Asmara, Klara Akustia, Yogaswara, Barmaraputra, Rodji, dan masih banyak lagi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.