Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Perjalanan Panjang (Karya Motinggo Boesje)

Puisi "Perjalanan Panjang" karya Motinggo Boesje menyoroti perjuangan manusia dalam mencari identitas dan kebenaran sejati.
Perjalanan Panjang

Memahami gerak angin
sejalan desah batin
ke sana kita semakin kenal
rumah asal

Sebelas tahun mengasah resah
yang kau dapat hanya gemerlap
        batu permata

Dua puluh tahun
mencari pohon
hanya dahan bersentuhan
dengan ranting kering
yang jatuh
di ujung kaki

Tiba kita di rumah asal
di sana kiranya
Cinta mengental

Sumber: Aura Para Aulia (1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Panjang" karya Motinggo Boesje adalah sebuah karya yang penuh dengan simbolisme dan metafora, menggambarkan perjalanan hidup sebagai sebuah proses pencarian dan akhirnya menemukan jati diri serta kebahagiaan di 'rumah asal'.

Simbolisme Perjalanan sebagai Metafora Hidup: Puisi ini menggunakan perjalanan fisik sebagai metafora dari perjalanan hidup seseorang. Gerak angin, gemerlap batu permata, pencarian pohon, dan akhirnya tiba di rumah asal merupakan simbol dari fase-fase perjalanan dalam hidup seseorang, yang melambangkan pencarian, eksplorasi, dan pencapaian tujuan akhir.

Pencarian Identitas dan Kebenaran: Penyair menyoroti perjuangan manusia dalam mencari identitas dan kebenaran sejati. Dari pengalaman selama sebelas tahun yang hanya menghadirkan gemerlap batu permata, hingga dua puluh tahun mencari pohon namun hanya menemukan dahan bersentuhan dengan ranting kering, puisi ini menggambarkan kesulitan dalam menemukan kebenaran atau tujuan hidup.

Kesadaran akan Rumah Asal dan Kebahagiaan: Pada akhirnya, perjalanan panjang tersebut membawa mereka tiba di 'rumah asal', di mana cinta mengental. Ini mungkin merupakan representasi dari kesadaran akan jati diri, keselarasan, dan kebahagiaan yang ditemukan ketika seseorang menyadari dirinya sendiri dan menemukan kedamaian di tempat yang paling otentik bagi mereka.

Pesan tentang Makna Perjalanan Hidup: Puisi ini mengekspresikan pesan yang menyiratkan bahwa perjalanan hidup adalah proses yang panjang, sering kali penuh dengan pencarian, perjuangan, dan kesulitan, tetapi pada akhirnya, tujuan sejati adalah menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam diri sendiri.

Puisi "Perjalanan Panjang" karya Motinggo Boesje adalah sebuah karya yang melukiskan perjalanan hidup manusia melalui metafora perjalanan fisik. Dari pencarian yang panjang dan melelahkan, perjalanan mengarah ke pemahaman diri dan akhirnya menemukan 'rumah asal', tempat di mana cinta mengental dan kebahagiaan ditemukan. Puisi ini menawarkan sudut pandang tentang arti sejati dari perjalanan hidup dan keselarasan dengan diri sendiri.

Motinggo Boesje
Puisi: Perjalanan Panjang
Karya: Motinggo Boesje

Biodata Motinggo Boesje:
  • Motinggo Boesje (Motinggo Busye) lahir di Kupang Kota, pada tanggal 21 November 1937.
  • Motinggo Boesje meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 18 Juni 1999 (pada usia 61 tahun).
  • Nama lahir Motinggo Boesje adalah Bustami Djalid.
© Sepenuhnya. All rights reserved.