Puisi: Kita Lebih Memahami (Karya Bambang Sarwono)

Puisi "Kita Lebih Memahami" karya Bambang Sarwono merenungkan eksistensi alam dan makhluk hidup di dalamnya, sementara secara simultan menyoroti ...
Kita Lebih Memahami


kita lebih memahami kenapa ular-ular suka berdiam di tempat-tempat yang rungkut dan sangar, becek, serta berhawa lengas.

kita lebih memahami kenapa kerbau-kerbau tolol itu sangat betah membenamkan tubuh-tubuhnya di lumpur sawah, bermalas-malasan, lalu menyabet-nyabetkan pucuk ekornya bagai cemeti, seonggok tubuhnya kotor, lalu meraih sebatang rumput dengan ujung lidahnya.

kita lebih memahami kenapa katak-katak cuma bisa meloncat-loncat saja, sekali dua kali lalu berhenti, sebab tidak mungkin terbang dan begitu betahnya membungkuk berdiam diri seolah seongok batu kali berlumut sambil menanti melintasnya beberapa ekor nyamuk berdeking. dalam air dulu gemar sekali menyanyi. kodok-kodok mencoba berlatih menjadi ahli musik.

kita lebih memahami kenapa lingkungan alam begitu saja membiarkannya. tapi tidak tangan-tangan manusia.

kita bisa memahami meskipun kita tidak bakal pernah mengerti.

1976

Sumber: Horison (Maret, 1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Kita Lebih Memahami" karya Bambang Sarwono adalah sebuah karya yang mendalam yang mengajak pembaca untuk merenungkan dan memahami eksistensi alam dan makhluk hidup di dalamnya, sementara secara simultan menyoroti ketidaktahuan manusia tentang alam dan kebijaksanaannya.

Gambaran Alam dan Makhluk Hidup: Puisi ini memulai dengan gambaran tentang perilaku berbagai makhluk, seperti ular, kerbau, dan katak, serta interaksi mereka dengan lingkungan alam mereka. Dalam setiap deskripsi, penyair memberikan gambaran yang jelas tentang keunikan perilaku dan habitat setiap makhluk.

Pemahaman Alam dan Manusia: Penyair menyoroti pemahaman manusia terhadap alam dan makhluk hidup. Manusia dihadapkan pada kebingungan dalam merangkai pemahaman terhadap perilaku alamiah makhluk-makhluk tersebut, dan betapa manusia sulit untuk benar-benar memahami kehidupan alam secara utuh. Hal ini ditunjukkan dengan perbandingan antara pemahaman alam yang dibiarkan begitu saja dengan intervensi tangan manusia yang seringkali tidak tepat.

Ketidakmampuan Manusia untuk Sepenuhnya Memahami: Puisi ini menyampaikan pesan yang kuat bahwa meskipun kita berusaha, kita tidak akan pernah sepenuhnya memahami alam dan makhluk-makhluk di dalamnya. Bahkan ketika kita dapat melihat, mengamati, dan menganalisis, ada sesuatu yang tetap tersembunyi dari pemahaman kita.

Hubungan Manusia dengan Lingkungan: Melalui puisi ini, penyair menyampaikan pesan tentang keterkaitan manusia dengan alam. Pesan ini mengingatkan manusia bahwa seiring dengan upaya memahami, kita harus memperlakukan lingkungan alam dengan penuh kehati-hatian dan hormat.

Puisi "Kita Lebih Memahami" mengajak kita untuk merenungkan tentang keterbatasan manusia dalam memahami kehidupan alam dan makhluk-makhluk di dalamnya. Dengan penggunaan deskripsi yang kuat tentang perilaku makhluk, penyair menegaskan bahwa meskipun kita berupaya, kita akan tetap memiliki keterbatasan dalam memahami kehidupan alam secara utuh.

Bambang Sarwono
Puisi: Kita Lebih Memahami
Karya: Bambang Sarwono

Biodata Bambang Sarwono:
  • Bambang Sarwono lahir pada tanggal 8 Oktober 1951 di Ambarawa, Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.