Ke Lembah Ini Sampai Suara
Ke lembah ini sampai suara
Ketika dari anjung peranginan aku memandang
Dan tiba-tiba serunai melengking kukuh
Menahan tembok hatiku yang nyaris runtuh.
Ke lembah ini sampai suara
Ketika dari atas tilam aku memandang
Dan tambur hujan pun gemuruh di hutan tenggara
Mendendangkan istirahku dengan bunyi-bunyi suka.
Ke lembah ini sampai suara
Ketika angin mendesau lewat kisi jendela
Dan dalam terharu perasaanku masih sempat berkata:
Setelah ini haruskah lagi berduka.
Sumber: Horison (Juni, 1975)
Analisis Puisi:
Puisi "Ke Lembah Ini Sampai Suara" karya Ismed Natsir merupakan sebuah karya yang menggambarkan keindahan alam dan perenungan yang mendalam tentang kehidupan.
Hubungan dengan Alam: Puisi ini mengekspresikan kedalaman perasaan penulis terhadap alam, dengan menggambarkan pengalaman langsungnya di tengah-tengah keindahan lembah. Suara alam, seperti melengkingnya serunai, gemuruh tambur hujan, dan mendesau angin, dijadikan sebagai metafora untuk menggambarkan interaksi antara penulis dengan alam.
Keseimbangan Emosi: Penulis menyampaikan perasaan keseimbangan dan ketenangan dalam pengalaman di lembah tersebut. Meskipun terdapat ketidakpastian dan kekhawatiran yang melingkupi, seperti tembok hati yang nyaris runtuh dan pertanyaan tentang kesedihan di masa depan, namun kehadiran alam membawa kedamaian dan kegembiraan.
Refleksi Hidup: Puisi ini juga mencerminkan proses refleksi diri dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak penulis. Dalam suasana alam yang tenang dan indah, penulis merenungkan tentang arti kehidupan, tantangan yang dihadapi, dan harapan akan masa depan.
Simbolisme dan Metafora: Penulis menggunakan simbolisme dan metafora dengan cermat untuk menggambarkan pengalaman dan perasaannya. Suara alam, lembah, dan angin dijadikan sebagai simbol-simbol yang mewakili kekuatan alam dan kedalaman emosi manusia.
Puisi "Ke Lembah Ini Sampai Suara" karya Ismed Natsir adalah sebuah karya yang memperlihatkan kedalaman perasaan dan hubungan manusia dengan alam. Melalui penggambaran keindahan alam dan refleksi diri yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna kehidupan, keseimbangan emosi, dan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.
Karya: Ismed Natsir
Biodata Ismed Natsir:
- Ismed Natsir lahir pada tanggal 7 Agustus 1950, di Bukittinggi.
- Ismed Natsir meninggal dunia pada tahun 2017.