In Memoriam
Motinggo Boesje
(1937-1999)
Seekor lumba-lumba terdampar di hatiku
Aku tak bisa menolongnya
Pada pagi di masa kecilku
Di pantai malam ini kudengar lagi
Suaranya merintih, nafasnya tertahan
Hidup cuma sekali, Tuhan!
Air mata gembira berkilat menikamku
Menggoreskan luka di laut
Pedihnya terasa ke masa depan!
Sekarang malam, terlukis jalan ke pegunungan
Tempat kautinggalkan gadis tiada berkalung
Lumba-lumba yang hanya sekali memanggilku.