Igaumu Seorang Anak Buruh Perkebunan Karet
Jangan menangis tresnoku
lihat, langit begitu kelam
karena matahari kita telah lama padam
sebentar lagi akan turun malam
hanyutkan igaumu ke dalam mimpi
tapi, jangan bermimpi yang muluk-muluk, tresnoku
karena mimpi indah dan muluk juga bukan kita punya
(Sianak bermimpi sedang menari-nari dengan tujuh bidadari
dalam taman sorgawi. Bidadari itu mengajarnya membaca
dan menulis, kemudian membelainya begitu mesra. Tiba-tiba
sepasang tangan kekar merentapkan mimpinya,
dan membenamkan sisa-sisa mimpi itu ke dalam igau yang panjang)
Sumber: Ketika Matahari Tertidur (1979)