Puisi: Doa Perahu (Karya Ismed Natsir)

Puisi "Doa Perahu" karya Ismed Natsir adalah sebuah penggalan yang singkat namun penuh dengan
Doa Perahu

tuhanku
            beritahu
                   kini
ke manakah
                    harus
                           kupergi
ke muara
            menyongsong
                   laut
                           biru
ataukah
              melawan
                           arus
                                  menuju
                                              hulu

Sumber: Horison (Oktober, 1974)

Analisis Puisi:

Puisi "Doa Perahu" karya Ismed Natsir adalah sebuah penggalan yang singkat namun penuh dengan makna. Dengan struktur yang sederhana namun padat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arah hidup dan hubungan dengan Tuhan.

Penyebutan Tuhan: Puisi ini dimulai dengan pengucapan "tuhanku", menunjukkan bahwa penyair berbicara kepada Tuhan. Penyebutan Tuhan di sini memberikan dimensi spiritual yang kuat pada puisi, menyoroti hubungan yang erat antara manusia dan penciptanya.

Pertanyaan tentang Arah: Dalam puisi ini, penyair bertanya kepada Tuhan ke mana ia harus pergi. Ini bukan hanya pertanyaan tentang arah fisik, tetapi juga tentang arah hidup. Penyair merenungkan pilihan-pilihan yang dihadapinya: apakah ia harus pergi ke muara menuju ke laut biru, atau melawan arus menuju ke hulu?

Simbolisme Laut: Laut sering kali digunakan sebagai simbol kehidupan, petualangan, dan tantangan. Dalam puisi ini, laut mewakili perjalanan hidup yang penuh dengan ketidakpastian dan keputusan yang sulit. Pilihan antara pergi ke muara atau melawan arus mencerminkan pilihan-pilihan yang harus dibuat dalam hidup, di mana setiap arah memiliki konsekuensi dan tantangannya sendiri.

Doa dan Kepercayaan: Puisi ini juga mencerminkan doa penyair kepada Tuhan untuk mendapatkan petunjuk dan bimbingan dalam menghadapi pilihan-pilihan hidupnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang kuat akan kebijaksanaan dan kemampuan Tuhan untuk memberikan arahan dalam situasi yang sulit.

Puisi "Doa Perahu" karya Ismed Natsir adalah sebuah penggalan yang singkat namun dalam, menggambarkan pertanyaan-pertanyaan tentang arah hidup dan hubungan dengan Tuhan. Dengan menghadirkan simbolisme laut dan doa kepada Tuhan, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arti kehidupan dan pentingnya memiliki keyakinan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi.

Puisi: Doa Perahu
Puisi: Doa Perahu
Karya: Ismed Natsir

Biodata Ismed Natsir:
  • Ismed Natsir lahir pada tanggal 7 Agustus 1950, di Bukittinggi.
  • Ismed Natsir meninggal dunia pada tahun 2017.
© Sepenuhnya. All rights reserved.