Puisi: Yang Dilanda Kekalahan (Karya Motinggo Boesje)

Puisi: Yang Dilanda Kekalahan Karya: Motinggo Boesje
Yang Dilanda Kekalahan
Buat Kekasih: Pinta


Yang dilanda kekalahan, itulah aku.
Yang kini tiada bisa bikin bicara apa-apa.
Yang dulu telah kuberi sedetik tanda harapan,
tapi kekalahan juga yang mendatang?

Embun yang jatuh satu-satu,
tiada lagi memberi sedetik harapan untukku, untukmu!
Atau kelah datang matari yang keras.
Juga cuma tiada apa-apa.

Biarkanlah segala api dan air menumpu kekalahan,
Pagi ini udara telah tak enak lagi.
Dan yang kaulah yang akan tabah menanti,
menanti musim-musim kering atau semi dan hujan.

Kekasih! Di sini kegagalan pertama kita tiada,
dapat menunggu lama-lama!
Runtuhkan lagi dalam hati kita batu-gunung, dan,
Karang-karang yang tajam di kesemian.
Nanti ada nyanyi dari ujung gereja sana,
untukmu, untuk aku
yang kini hanya menunda penggalan dan kekalahan


Sumber: Majalah Mingguan Membimbing (9 september 1954)

Motinggo Boesje
Puisi: Yang Dilanda Kekalahan
Karya: Motinggo Boesje

Biodata Motinggo Boesje:
  • Motinggo Boesje (Motinggo Busye) lahir di Kupang Kota, pada tanggal 21 November 1937.
  • Motinggo Boesje meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 18 Juni 1999 (pada usia 61 tahun).
  • Nama lahir Motinggo Boesje adalah Bustami Djalid.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Ziarah Malam Tahun lalu ia lari tinggalkan biara Kerna tak tahu tempatkan kasih Pada Tuhan atau padrimuda Yang masuk biara kerna ingin tobat …
  • Inang Sarge Inang Sarge, Janda gembala. Di lereng bukit. Sendiri. Sekali. Datang pertapa Raja Inang Sarge Membagi sunyi Di puncak bukit…
  • Lagu KerinduanWajahmu antara batang kelapa langsing menebar senyum dan matamu menjadikan daku burung piaraan semua hanya bayangan kerinduan: kau yang nun entah di mana mengiku…
  • VietnamMerpati yang kita terbangkan dimana-manakini menghias langit birumudan bersama itu merekahsegala bungasegala lagu.Merpati yang alit menyutera putih inikini membisukan meriam…
  • Mata Derita Ada yang datang bermata derita pagi berwarna olehnya Ada perawan bermata derita berselendang angin remaja Ada yang memandang ke dalam hatiku bum…
  • SunyiYang sunyi bersendiriYang pergi tak kembaliTapi sunyi dan pergi lahir atas cintaYang kisahnya terkubur hari iniMereka lupa mulanyaAda kegelapan sesudah purnama.1954Sumber: Naf…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.