Yang Dilanda Kekalahan
Buat Kekasih: Pinta
Yang dilanda kekalahan, itulah aku.
Yang kini tiada bisa bikin bicara apa-apa.
Yang dulu telah kuberi sedetik tanda harapan,
tapi kekalahan juga yang mendatang?
Embun yang jatuh satu-satu,
tiada lagi memberi sedetik harapan untukku, untukmu!
Atau kelah datang matari yang keras.
Juga cuma tiada apa-apa.
Biarkanlah segala api dan air menumpu kekalahan,
Pagi ini udara telah tak enak lagi.
Dan yang kaulah yang akan tabah menanti,
menanti musim-musim kering atau semi dan hujan.
Kekasih! Di sini kegagalan pertama kita tiada,
dapat menunggu lama-lama!
Runtuhkan lagi dalam hati kita batu-gunung, dan,
Karang-karang yang tajam di kesemian.
Nanti ada nyanyi dari ujung gereja sana,
untukmu, untuk aku
yang kini hanya menunda penggalan dan kekalahan
Sumber: Majalah Mingguan Membimbing (9 september 1954)
Karya: Motinggo Boesje
Biodata Motinggo Boesje:
- Motinggo Boesje (Motinggo Busye) lahir di Kupang Kota, pada tanggal 21 November 1937.
- Motinggo Boesje meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 18 Juni 1999 (pada usia 61 tahun).
- Nama lahir Motinggo Boesje adalah Bustami Djalid.