Puisi: Sajak buat Tuhan (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Sajak buat Tuhan" karya Ajip Rosidi menggambarkan kehadiran Tuhan dalam kesunyian dan kesepian, serta penemuan kekuatan dan ketenangan dalam ..
Sajak buat Tuhan (1)

Kalau aku bicara pada-Mu, Tuhan
Bukan mau mengadukan dera dan derita
Tak kuharap Kau berdiri di depan
Ke dahiku mengeluskan tangan mesra

Kalau kutulis sajak ini, Tuhan
Bukan lantaran rindu-dendam atau demam
Tak kuharap Kau membacanya
Sambil duduk mengisap pipa kala senja

Karena Kau lebih tahu apa rasa hatiku
Dan mengerti bagaimana pikiranku
Karena Kau paling Aku dari aku
Yang terkadang kesamaran sama bayangan.

8/1/1960

Sajak buat Tuhan (2)

Makin terasa, betapa sendiri
Hidupku bermukim di bumi. Tiada kawan
yang mau mengulurkan tangan
dan sedia bersama menempuh jalan
tatkala tiap langkah buntu.

Tak seorang pun, juga Kau
datang mendekat, menepuk-nepuk bahu
menganjurkan tabah dan jangan ragu.
Tiada. Hanya aku saja lagi
yang setia padaku. Hidup bersama
dalam duka dan putus asa.

Hanya aku jua, yang tetap cinta
kepada hidupku, tiada dua! Duh, tiada
lagi yang lain kujadikan gagang
tempat sirih pulang.

Rasa sendiri di dunia ramai, mengeratkan
aku pada-Mu, sepi-mutlak!
Rasa lengang di tengah orang, menyadarkan
antara Kau dan aku tiada jarak!

Saat seluruh bumi diam sunyi ....

16/4/1960

Sumber: Jeram (1970)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak buat Tuhan" karya Ajip Rosidi adalah ungkapan yang mendalam dan introspektif tentang hubungan individu dengan Tuhan serta perenungan akan kehidupan yang terasa sendiri. Puisi ini terbagi menjadi dua bagian yang menyoroti aspek-aspek yang berbeda dari hubungan manusia dengan Tuhan.

Ungkapan Ketulusan dan Kehadiran Tuhan: Di bagian pertama, penyair menunjukkan keintiman dalam berbicara dengan Tuhan. Dia menyatakan bahwa bicara dan tulisan ini bukan untuk mengadukan dera dan derita, melainkan sebagai bentuk komunikasi yang tulus dan intim. Penyair tidak mengharap Tuhan hadir secara fisik, tetapi percaya bahwa Tuhan lebih memahami perasaan dan pikirannya.

Keterasingan dan Kesendirian Manusia: Bagian kedua puisi menggambarkan perasaan kesendirian dan keterasingan penyair di dunia. Dia merasa sendiri dan terpencil, tanpa ada yang mau atau mampu menemani dalam perjalanan hidupnya. Meskipun demikian, penyair menemukan kesetiaan dan cinta yang tidak berubah terhadap hidupnya, serta pengertian akan kehadiran Tuhan.

Hubungan yang Intim dengan Tuhan: Puisi ini mencerminkan perenungan mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Meskipun merasa sendiri di dunia, penyair menemukan kehadiran Tuhan dalam kesepian dan perjuangannya. Dia merasakan bahwa dalam kesunyian bumi, tidak ada jarak antara dirinya dan Tuhan, menunjukkan pengalaman spiritual yang mendalam.

Penyadaran akan Kehadiran Tuhan: Puisi ini mencapai puncaknya dalam penyingkapan penyadaran akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kesunyian dan kehampaan. Meskipun dunia terasa sepi, penyair merasa dekat dengan Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan hadir tanpa jarak.

Puisi "Sajak buat Tuhan" karya Ajip Rosidi adalah ungkapan yang mendalam tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, kesendirian, dan pengalaman spiritual. Melalui ungkapan yang puitis, penyair menggambarkan kehadiran Tuhan dalam kesunyian dan kesepian, serta penemuan kekuatan dan ketenangan dalam kehadiran-Nya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan pribadi dengan Tuhan dan kesadaran akan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Sajak buat Tuhan
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.