Mari ke
Mari ke gunung. Tinggalkan kamar pengap,
rumah gelap
yang mengurung.
Lepas dari dunia sehari-hari akrab
Gudang beban dan kesulitan selama ini bengis
menyekap
Tinggalkan dataran rendah pemukiman.
Mengakrabi cakrawala
Menghirup udara terbuka.
Menghisap Prana, tenaga Semesta
Jangan kalah merdeka dan bahagia katimbang
margasatwa
Alam adalah ibu kita.
Mata air beribu-juta tenaga raksasa.
Mari ke laut. Dataran rendah ke mana segala
Sunyi bermuara
Tinggalkan hulu ketenangan. Dataran tinggi
kesombongan hati
Menyaksikan ombak-ombak berdentur
Gairah hidup penuh misteri
Karib berkawan matahari.
Percintaan semesta yang amat abadi
Segala-gala di gunung,
atau busur angkasa atas kita.
Di pelosok benua dan udara,
kabut dan mega-mega
Mengalir bermuara ke Samudera.
Simpanan berjuta tenaga
Alam raya. Hidup nafas,
serap segala kekuatan rahasia
Daya gerak raksasa dari sana.
Maha dahsyat di mana-mana.
Mari ke gunung, ke laut. Kembali ke ibu kita:
Alam terbuka
Setiap kali Dunia Mikro, diri kita,
kehilangan spektra
Alam Raya ibunda manusia, bentangan Semesta
selengkapnya
Bukan kemiskinan kamar sempit, atau
kemewahan rumah kota
Sebab hakekat Kebahagiaan adalah jalinan amat
rahasia
Dalam Rohani manusia,
hal ihwal di luar panca-indera
Antara Alam Kecil pada diri sendiri,
masing-masing kita
Dengan Alam Besar pada Semesta Raya, selalu
diancam binasa
Bilamana masing-masing pihak hilang
hubungan, sirna spektra.
Mari ke Alam terbuka. Mari ke Alam Dalam:
diri sendiri
Menyempurnakan keabadian Sukma.
Rahasia gaib setiap Surga
Berlepas-bebas dari kungkungan jasmani,
penjara dunia fana
Neraka indah,
yang penuh gairah dan semarak tipu-daya.
Yogyakarta, 1975-1981
Sumber: Sang Matahari (1984)
Karya: Ragil Suwarna Pragolapati
Biodata Ragil Suwarna Pragolapati:
- Ragil Suwarna Pragolapati lahir di Pati, pada tanggal 22 Januari 1948.
- Ragil Suwarna Pragolapati dinyatakan menghilang di Parangtritis, Yogyakarta, pada tanggal 15 Oktober 1990.
- Ragil Suwarna Pragolapati menghilang saat pergi bersemadi ke Gunung Semar. Dalam perjalanan pulang dari kaki Gunung Semar menuju Gua Langse (beliau berjalan di belakang murid-muridnya) tiba-tiba menghilang. Awalnya murid-muridnya menganggap hal tersebut sebagai kejadian biasa karena orang sakti lumrah bisa menghilang. Namun, setelah tiga hari tiga malam tidak kunjung pulang dan dicari ke mana-mana tidak diketemukan. Tidak jelas keberadaannya sampai sekarang, apakah beliau masih hidup atau sudah meninggal.
- Dikutip dari Leksikon Susastra Indonesia (2000), pada masa awal Orde Baru, Ragil Suwarna Pragolapati pernah ditahan tanpa proses pengadilan karena melakukan demonstrasi.
- Ragil Suwarna Pragolapati sering terlibat dalam aksi protes. Berikut beberapa aksi yang pernah diikuti: Menggugat Mashuri, S.H., Menteri PK, 1968. Memprotes Pemda Yogya, kasus Judi, 1968. Menggugat manipulasi dan korupsi, 1970-1971. Aksi memprotes Golkarisasi, 1970-1972. Memprotes Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 1971-1972. Aksi menggugat SPP, 1971-1972. Aksi menolak televisi warna, 1971-1973. Aksi menolak komoditas Jepang, 1971-1974. Protes breidel pers 1977-1978.