Puisi: Di Dalam Diriku Ada Hutan (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Di Dalam Diriku Ada Hutan" menggambarkan kekayaan dan kompleksitas manusia melalui metafora hutan dan makhluk-makhluk di dalamnya.
Di Dalam Diriku Ada Hutan


di dalam diriku ada hutan
di dalam tumbuh duri dan buah-buahan
belukar dan jalan-jalan menyesatkan
di dalam gua gelap lahirlah babi
yang mirip wajahku
juga gajah dan kuda

ular-ular melata di dalam diriku
aku kadang mirip buaya yang membenamkan mata
tubuh dan juga hatiku sendiri ke dalam rawa-rawa
penuh nyamuk dan berdarah dan bau lumpur

di dalam diriku ada hutan
di dalam hutan selalu lahir seorang pemburu
menumpas binatang yang coba menguasaiku
kadang binatangnya yang mampus
tetapi tak jarang pemburunya pun mati terbunuh
di dalam diriku ada hutan
di dalamnya selalu lahirlah seorang pemburu
mencari
Aku

Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Di Dalam Diriku Ada Hutan" karya Wiji Thukul adalah ungkapan metaforis yang kompleks tentang konflik batin, pertarungan antara nafsu dan akal, serta refleksi atas realitas manusia yang penuh dengan kekuatan baik dan buruk. Puisi ini menggunakan gambaran hutan dan makhluk-makhluk di dalamnya sebagai simbol-simbol yang mengungkapkan kompleksitas kehidupan dan kontradiksi dalam diri manusia.

Simbolisme Hutan: Hutan dalam puisi ini adalah simbol dari alam bawah sadar dan lapisan-lapisan tersembunyi dalam diri manusia. Hutan menggambarkan beragam unsur dan naluri yang ada dalam batin seseorang, yang meliputi sisi baik dan buruk, nafsu dan akal, serta ketidakpastian yang ada dalam manusia.

Kontradiksi dan Konflik Batin: Puisi ini menciptakan konflik internal yang kuat dalam diri penyair, yang tercermin dalam deskripsi tentang berbagai makhluk dan elemen yang ada dalam hutan batin. Ada gambaran baik (buah-buahan, jalan-jalan) dan buruk (duri, ular, buaya) yang berdampingan, menggambarkan kontradiksi dan pertentangan dalam pikiran dan perasaan.

Identitas Manusia: Penyair menghadirkan beragam makhluk dalam hutan batin, termasuk pemburu yang selalu muncul. Pemburu ini melambangkan aspek dalam diri manusia yang selalu mencari, mengejar, dan menguasai. Ini mencerminkan keinginan manusia untuk mengendalikan dan menguasai kehidupan, tetapi juga bisa mengarah pada kehancuran dan pertentangan.

Pertarungan Internal dan Luar: Deskripsi pemburu dalam puisi ini merujuk pada pertarungan internal dalam diri penyair, yang melibatkan konflik antara keinginan dan akal. Pemburu ini tidak hanya mengejar binatang, tetapi juga mungkin melambangkan upaya untuk menguasai emosi dan keinginan yang kadang-kadang bertentangan.

Puisi "Di Dalam Diriku Ada Hutan" menggambarkan kekayaan dan kompleksitas manusia melalui metafora hutan dan makhluk-makhluk di dalamnya. Puisi ini mengajak kita untuk merenung tentang pertentangan batin, kontradiksi, serta perjuangan antara nafsu dan akal dalam kehidupan manusia.

Puisi: Di Dalam Diriku Ada Hutan
Puisi: Di Dalam Diriku Ada Hutan
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
  • Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.