Puisi: Dan Dan Did (Karya Ibrahim Sattah)

Puisi "Dan Dan Did" karya Ibrahim Sattah menggambarkan berbagai makna kehidupan dan eksistensi, serta ketidakpastian yang terkait dengan ...
Dan Dan Did

Maka adalah pasir
Maka adalah batu
Adalah bayang
Adalah air
Dan ini dan itu dan engkau dan aku: Dan Dan did

Di sana pasir di sini pasir di sana batu di sini batu
Di sana bayang di sini bayang di sana ar di sini air
Siapa itu?
Maka adalah lengang
Terkepung dalam beragam makna di mana aku ada
Dan sebagaimana biasa aku pun lupa sesuatu
Yang tak kutahu:
Indandid indekandekid indekandekudeman
indandid

Kaulah itu
Yang membasuh kaki yang membasuh bumi
Yang ada dan tak ada yang hilang tak hilang jauh
tak jauh
Di pasir di batu di bayang di air di sunyi di situ di
sana di sini

Di mana aku?
Kuraba anumu
Kusapa jua diriku
Kanak-kanak dan kupu-kupu
Yang di kakimu itu: Dan dan did
Indekandekid indekandekundeman indandid

1971

Sumber: Horison (September, 1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Dan Dan Did" karya Ibrahim Sattah adalah karya yang kaya akan elemen-elemen filosofis dan metaforis. Puisi ini menggambarkan berbagai makna kehidupan dan eksistensi, serta ketidakpastian yang terkait dengan perjalanan manusia.

Pengulangan Kata "Dan Dan Did": Puisi ini ditandai dengan pengulangan kata "Dan Dan Did," yang menciptakan efek ritmis dan menggambarkan keadaan kehidupan yang berulang-ulang. Ini dapat diartikan sebagai siklus kehidupan yang tak pernah berakhir, mencerminkan perasaan manusia tentang keabadian dan ketidakpastian.

Elemen Alam dan Objek-Objek: Puisi ini memuat elemen-elemen alam dan objek-objek seperti pasir, batu, bayang, dan air. Elemen-elemen ini dapat dianggap sebagai simbol eksistensi dan materi dalam kehidupan. Mereka menciptakan gambaran tentang kompleksitas dunia fisik dan non-fisik.

Pertanyaan Eksistensial: Penyair bertanya, "Siapa itu?" mencerminkan pertanyaan eksistensial yang mendasar, sekaligus mengeksplorasi konsep tentang diri dan identitas. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna eksistensi mereka sendiri dalam alam semesta yang luas.

Pencarian dan Lupa: Penyair mengungkapkan perasaan terjebak dalam beragam makna, sambil menjelaskan bahwa dia seringkali lupa sesuatu yang penting. Ini mencerminkan usaha manusia untuk mencari makna dan pengetahuan, yang seringkali diiringi dengan kehilangan dan lupa.

Puisi "Dan Dan Did" karya Ibrahim Sattah adalah karya yang merangkai berbagai elemen alam dan konsep eksistensial untuk menciptakan kisah tentang perjalanan kehidupan manusia. Pengulangan kata dan penggunaan objek-objek alam membantu menciptakan atmosfer misteri dan refleksi tentang arti kehidupan, identitas, dan pencarian makna dalam alam semesta yang luas.

Ibrahim Sattah
Puisi: Dan Dan Did
Karya: Ibrahim Sattah

Biodata Ibrahim Sattah:
  • Ibrahim Sattah lahir pada tahun 1943 di Tarempa, Siantan, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
  • Ibrahim Sattah meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 1988 (pada usia 43 tahun) di Pekanbaru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.