Ada Pelangi di Langit Sore
ada pelangi di langit sore
seusai siang badai
ada damai menjelang senja
lalu malam
selamat tidur...
sampai jumpa esok pagi
badai nanti lagi
seperti biasa
Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)
Analisis Puisi:
Puisi "Ada Pelangi di Langit Sore" karya Wiji Thukul menggambarkan keindahan dan ketenangan yang dapat ditemukan dalam sederetan cuaca yang berubah-ubah.
Gambaran Alam dan Cuaca: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang pelangi di langit sore yang muncul setelah siang yang penuh badai. Ini menciptakan gambaran tentang perubahan cuaca yang tiba-tiba dan dramatis. Pelangi adalah simbol keindahan yang muncul setelah hujan dan badai, menciptakan kontras antara kekacauan dan kedamaian.
Simbolisme Pelangi: Pelangi dalam puisi ini bisa dianggap sebagai simbol harapan dan optimisme. Ia muncul sebagai tanda yang memberi kita alasan untuk berharap, bahkan setelah kita menghadapi kesulitan atau konflik. Pelangi juga dapat diartikan sebagai simbol persatuan atau perdamaian yang datang setelah periode ketegangan.
Pesan Ketenangan dan Keberanian: Puisi ini menciptakan gambaran tentang damai yang datang menjelang senja dan malam. Ini menggambarkan kedamaian sebagai sesuatu yang kita nikmati sebelum kita tidur, dengan harapan bahwa esok pagi akan membawa badai lagi, seperti biasa. Ini bisa dianggap sebagai pesan tentang ketenangan dalam menghadapi tantangan dan keberanian untuk terus maju meskipun kita tahu bahwa hidup penuh dengan perubahan dan ujian.
Rutinitas Hidup: Puisi ini juga menciptakan gambaran tentang rutinitas hidup yang berulang, dengan badai yang datang dan pergi seperti biasa. Ini menciptakan gambaran tentang siklus kehidupan yang terus berlanjut, dan bahwa kita harus belajar untuk menerima perubahan dan menghadapinya dengan kedamaian dan ketenangan.
Puisi "Ada Pelangi di Langit Sore" adalah karya sastra yang menggambarkan keindahan, harapan, dan ketenangan yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam situasi sulit. Thukul menggunakan gambaran pelangi sebagai simbol harapan dan optimisme yang muncul setelah badai. Puisi ini juga menekankan pesan tentang keberanian dalam menghadapi perubahan dan rutinitas hidup yang terus berlanjut.
Karya: Wiji Thukul
Biodata Wiji Thukul:
- Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
- Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
- Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
