Puisi: Ronggeng Selendang Hijau Pupus Pisang (Karya Badruddin Emce)

Puisi: Ronggeng Selendang Hijau Pupus Pisang Karya: Badruddin Emce
Ronggeng Selendang Hijau Pupus Pisang
untuk Kang Ahmad Tohari

Pelajaran pertama segera berakartunjang.
Karang menjulang diusap angin saban hari
Mungkin meja perjamuan.

Tumbuhlah dalam pikiran,
Pohon bertugas menghantar buah kelangenan,

Lalu ketakutan menyirami
Dari arah yang tak bisa dipahami.

Tak patut, di kerajaan laut ini
Berhasrat selendang hijau pupus pisang.

Selepas panen, kutemukan diriku
Masih seorang perawan.

Selepas panen, kutemukan diriku
Masih seorang perawan.

Lewat lorong para raja pula,
Kusaksikan, para siluman,
Seperti celana berserakan,
Bebas berkata-kata,
Minum dan
Membanting gelas kehidupan.

Lalu seekor anjing jantan
Menjilati kemaluan betinanya.

Aku pun tetap seorang rewang!

Tarianku masih bergetaran bunga merahkuning
Pinggir jalan.

1996

Sumber: Horison (September, 2000)

Badruddin Emce
Puisi: Ronggeng Selendang Hijau Pupus Pisang
Karya: Badruddin Emce

Biodata Badruddin Emce:
  • Badruddin Emce lahir di Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada tanggal 5 Juli 1962.
© Sepenuhnya. All rights reserved.