Puisi: Perempuan Menumbuk Padi (Karya Marius Ramis Dayoh)

Puisi "Perempuan Menumbuk Padi" mengekspresikan realitas kehidupan perempuan di pedesaan, serta kekuatan dan ketahanan yang mereka miliki dalam ....
Perempuan Menumbuk Padi

Blek-blok, blek-blok!
Berjam-jam menumbuk padi,
Ia menyanyi sedikit-sedikit,
supaya kuat menumbuk padi,
supaya lupa tulang sakit,
disakiti alu berat!

Blek-blok, blek-blok!
Tiap hari menumbuk padi,
Alu berat melompat-lompat,
sangat lelah menumbuk padi,
menjadi beras amat lambat,
alu terasa amat berat!

Blek-blok, blek-blok!
Tak berhenti menumbuk padi!
Anak masih minum susu,
bungsu lahir tk lama lagi!
Hati hampir hancur luluh!
Kesusahan sangat berat!

Blek-blok, blek-blok!
Kekuatan menumbuk padi,
kekuatan berkurang-kurang.
Kesusahan menumbuk padi,
kesusahan mengarang-ngarang.

Aduhai!
Kemiskinan terlalu berat!

Sumber: Buku Pujangga Baru (1987)

Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan Menumbuk Padi" karya Marius Ramis Dayoh adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang kesusahan dan kelelahan yang dialami oleh perempuan dalam pekerjaan mereka di pedesaan.

Tema Kehidupan Pedesaan: Puisi ini mengangkat tema kehidupan pedesaan, di mana perempuan sering kali harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tumbuk padi menjadi metafora dari pekerjaan kasar yang mereka lakukan setiap hari.

Kekuatan dan Ketahanan: Meskipun mengalami kelelahan yang luar biasa, perempuan dalam puisi ini tetap mempertahankan kekuatan dan ketahanan mereka. Mereka terus bekerja tanpa henti, bahkan ketika alat yang mereka gunakan sangat berat dan menyakitkan.

Perjuangan Keluarga: Perjuangan perempuan menumbuk padi tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk keluarga mereka. Puisi ini menyoroti tanggung jawab perempuan sebagai ibu dan pencari nafkah dalam keluarga, bahkan ketika kondisi ekonomi sulit.

Kesusahan dan Kemiskinan: Puisi ini mencerminkan realitas kehidupan di mana kemiskinan dan kesusahan sangat berat. Perempuan dalam puisi ini menghadapi tantangan ekonomi yang besar, namun mereka terus bekerja tanpa henti demi kelangsungan hidup keluarga mereka.

Ekspresi Empati dan Solidaritas: Puisi ini mengekspresikan empati dan solidaritas terhadap perempuan-perempuan yang hidup dalam kondisi sulit. Blek-blok yang berulang-ulang menggambarkan ketekunan dan kesabaran perempuan dalam menghadapi kesulitan.

Dengan kata-kata sederhana namun kuat, Marius Ramis Dayoh berhasil mengekspresikan realitas kehidupan perempuan di pedesaan, serta kekuatan dan ketahanan yang mereka miliki dalam menghadapi tantangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang pengorbanan dan ketabahan perempuan dalam menghadapi kesusahan hidup.

Puisi: Perempuan Menumbuk Padi
Puisi: Perempuan Menumbuk Padi
Karya: Marius Ramis Dayoh

Biodata Marius Ramis Dayoh:
  • Marius Ramis Dayoh lahir di Airmandidi, Minahasa, Sulawesi Utara, pada tanggal 2 November 1909.
  • Marius Ramis Dayoh meninggal di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 15 Mei 1975 (pada usia 65 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.