Pekerjaan Anak
Pukulan berat, beban berat,
menekan bahu, bahu lemah!
Kaki sakit, badan penat!
"Di mana pasar? Masih jauhkah?"
Lekas! Lekas! Jalan lekas!
Dengar, pikulan berderik!
Ia berjalan amat tangkas.
Jalan dibakar panas-terik.
Panas-terik membakar punggung,
punggung panas tak berbaju!
Anak kecil telah menanggung
kehidupan di atas batu.
Jalan panjang, jalan buruk,
sampai di pasar Ciledang.
Panas terik terus menusuk
bahu, kaki, kepala dan tangan.
"Saya berhenti dahulu!"
"Bahu sakit ditekan beban!"
"Nanti dahulu bapak! Tunggu!"
"Saya besar! Beban ringan!"
"Saya suka menolong bapak!"
"Saya pikul beban berat."
"Lihat tangan saya, bapak!"
"Kaki, tangan bertambah kuat!"
"Seperti besi kekuatan saya!"
"Saya kuat, ya, bapak!"
Anak memikul dengan payah,
Beban berat berderak-derak.
Jalan panas berbengkok-bengkok.
Memikul beban terengah-engah.
Anak kecil membungkuk-bungkuk,
bekerja seperti orang tua!
Sumber: Bunga Bakti (1935)
Analisis Puisi:
Puisi "Pekerjaan Anak" karya Marius Ramis Dayoh menggambarkan realitas pahit dari kehidupan anak-anak yang terpaksa bekerja keras untuk mencari nafkah.
Kehidupan Pekerja Anak: Puisi ini membawa pembaca ke dalam kehidupan anak-anak yang terpaksa bekerja di usia muda untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka dipaksa untuk menghadapi beban fisik dan mental yang berat di usia yang seharusnya mereka habiskan untuk bermain dan belajar.
Deskripsi Kondisi Fisik: Dayoh menggambarkan secara detail beban fisik dan kondisi tubuh anak-anak pekerja. Mereka merasakan sakit dan kelelahan yang luar biasa karena menanggung beban yang terlalu berat untuk usia mereka.
Perjuangan dan Keuletan: Meskipun menghadapi tekanan dan kesulitan, anak-anak ini menunjukkan keuletan dan semangat yang luar biasa dalam bekerja. Mereka terus maju meskipun dalam kondisi yang sulit.
Perbedaan dalam Sudut Pandang: Puisi ini juga mencerminkan perbedaan sudut pandang antara anak-anak dan orang dewasa terhadap pekerjaan dan beban. Anak-anak menunjukkan semangat dan keinginan untuk membantu, sementara orang dewasa cenderung merasa terbebani oleh tanggung jawab dan beban yang mereka pikul.
Kritik terhadap Ketidakadilan Sosial: Melalui penggambaran kehidupan anak pekerja, Dayoh secara tersirat mengkritik ketidakadilan sosial dan ekonomi yang memaksa anak-anak untuk bekerja di usia muda, mengorbankan masa kecil dan pendidikan mereka.
Melalui puisi ini, Dayoh tidak hanya menggambarkan penderitaan fisik dan emosional anak-anak pekerja, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan implikasi sosial yang lebih dalam dari fenomena pekerja anak. Dengan nada yang menyentuh dan deskripsi yang kuat, puisi ini menjadi panggilan untuk kesadaran dan tindakan terhadap perlindungan hak-hak anak.
Karya: Marius Ramis Dayoh
Biodata Marius Ramis Dayoh:
- Marius Ramis Dayoh lahir di Airmandidi, Minahasa, Sulawesi Utara, pada tanggal 2 November 1909.
- Marius Ramis Dayoh meninggal di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 15 Mei 1975 (pada usia 65 tahun).