O! Bulan
Oo! Bulan, kandil pelita!
Yang terang, di dalam gelap;
Sampaikan pesan pada yang kucinta!
Mataku rindu, tak dapat lelap.
Oo! Bulan, suluh malam!
Memberi cahaya dengan lembut;
Sampaikan pesan, pada permata nilam!
Hatiku rindu, tak dapat disebut.
Oo, Bulan! Yang bercahaya!
Tambatan mata, tiada jemu;
Katakan pesan, kepada dia…!
Diri rindu hendak bertemu.
Oo! Bulan, puteri yang bersih!
Pandangmu lunak di dalam angkasa;
Sampaikan pesan, pada yang kukasih!
Dia terkenang, setiap masa.
Sumber: Panji Pustaka (8 Januari 1932)
Analisis Puisi:
Puisi "O! Bulan" karya Hamidah adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kerinduan, kecantikan alam, dan keinginan untuk menyampaikan pesan kepada seseorang yang dicintai. Puisi ini menciptakan gambaran tentang bulan sebagai sumber inspirasi dan penghubung antara orang yang terpisah.
Pesona Bulan: Puisi ini dimulai dengan pengulangan kata "Oo! Bulan," yang menciptakan nuansa pengagungan terhadap bulan. Penyair menggambarkan bulan sebagai "kandil pelita" dan "suluh malam," yang menciptakan gambaran tentang cahaya lembut yang dipancarkan oleh bulan di tengah malam yang gelap. Ini menciptakan nuansa keindahan alam dan kecantikan bulan yang mempesona.
Kerinduan yang Dalam: Puisi ini menciptakan gambaran tentang perasaan kerinduan yang mendalam. Penyair mengungkapkan bahwa "Mataku rindu, tak dapat lelap" dan "Hatiku rindu, tak dapat disebut." Ini menciptakan nuansa perasaan yang kuat terhadap seseorang yang jauh dan perasaan kerinduan yang sulit untuk diungkapkan.
Pesan yang Disampaikan oleh Alam: Puisi ini menciptakan konsep bahwa alam, melalui bulan, dapat menjadi perantara untuk menyampaikan pesan kepada orang yang dicintai. Bulan dianggap sebagai "tambatan mata" dan "puteri yang bersih" yang dapat membawa pesan kepada seseorang yang jauh. Ini menciptakan nuansa harapan untuk bertemu dan berkomunikasi dengan orang yang dicintai.
Kesejukan dan Kenangan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang keindahan malam dan cahaya bulan yang memberikan kesejukan. Penyair mengungkapkan bahwa "Dia terkenang, setiap masa," yang menunjukkan bahwa kenangan tentang orang yang dicintai selalu hadir di pikiran. Ini menciptakan nuansa kerinduan yang abadi dan perasaan yang tidak pernah pudar.
Secara keseluruhan, puisi "O! Bulan" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kerinduan, kecantikan alam, dan keinginan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang jauh. Puisi ini menciptakan gambaran tentang bagaimana alam dapat menjadi sumber inspirasi dan perantara untuk menyampaikan pesan dalam hubungan manusia.
Puisi: O! Bulan
Karya: Hamidah
Biodata Hamidah:
- Hamidah (nama sebenarnya Fatimah; nama setelah menikah Fatimah Hasan Delais) lahir di Muntok, Pulau Bangka, Sumatra Selatan, pada tanggal 13 Juni 1915.
- Hamidah meninggal dunia di rumah sakit Charitas, Palembang, pada tanggal 8 Mei 1953.
- Hamidah adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.