Puisi: Ngarai Si Anok (Karya Rifa'i Ali)

Puisi "Ngarai Si Anok" karya Rifa'i Ali menggambarkan hubungan antara alam dan manusia dengan cara yang mendalam dan reflektif.
Ngarai Si Anok

Berat himpitan Gunung Singgalang,
Atas dataran di bawahnya
Hingga rengkah tak alang-alang:
Ngarai lebar dengan dalamnya.

Bumi runtuh-runtuh jua
Seperti berabad-abad yang lepas,
Debunya kirap dalam angkasa,
Derumnya lenyap di sawang luas.

Dan penduduk di dalam ngarai
Mencangkul di ladang satu-satu,
Menyabit di sawah bersorak-sorai,
Ramai kerja sejak dahulu.

Bumi runtuh-runtuh jua,
Mereka hidup bergiat terus,
Seperti Si Anok depan rumahnya
Diam-diam mengalir terus.

Sumber: Kata Hati (1941)

Analisis Puisi:

Puisi "Ngarai Si Anok" karya Rifa'i Ali merupakan karya yang menggambarkan keindahan dan kekuatan alam serta kehidupan manusia yang terus berlangsung meskipun dihadapkan pada tantangan besar.

Tema Utama

  • Keagungan Alam dan Kekuatan Bumi: Tema utama puisi ini adalah kekuatan dan keagungan alam, yang digambarkan melalui deskripsi Gunung Singgalang dan ngarai yang terbentuk. Himpitan gunung dan runtuhan bumi menggambarkan kekuatan alam yang dapat mengubah lanskap dan mempengaruhi kehidupan.
  • Ketahanan dan Kehidupan Manusia: Meskipun dihadapkan pada tantangan alam yang besar, kehidupan manusia di ngarai terus berlangsung. Penduduk di ngarai tetap bekerja keras di ladang dan sawah, menunjukkan ketahanan dan semangat mereka. Tema ini menekankan bahwa kehidupan manusia dapat berlanjut meskipun dihadapkan pada kondisi yang sulit.
  • Ritme dan Ketertiban Alam: Puisi ini juga mencerminkan ritme alam dan siklus waktu. Debu dan derum bumi yang lenyap menggambarkan perubahan yang berlangsung dalam skala waktu yang panjang. Meskipun alam berubah, kehidupan manusia berlanjut dengan cara yang teratur dan konsisten.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Imaji dan Deskripsi Detail: Rifa'i Ali menggunakan imaji yang kuat untuk menggambarkan keindahan dan kekuatan alam. Deskripsi seperti "berat himpitan Gunung Singgalang" dan "debunya kirap dalam angkasa" memberikan gambaran visual yang jelas tentang kekuatan alam dan perubahan yang terjadi.
  • Penggunaan Metafora: Puisi ini juga menggunakan metafora untuk menyampaikan makna yang lebih dalam. Contohnya, "Bumi runtuh-runtuh jua" berfungsi sebagai metafora untuk perubahan yang berlangsung terus-menerus dalam alam dan kehidupan manusia. Metafora ini menggambarkan pergeseran dan ketidakstabilan yang mungkin terjadi, namun kehidupan tetap berlanjut.
  • Struktur Berirama dan Pengulangan: Struktur puisi ini memiliki ritme yang teratur dengan pengulangan frasa seperti "Bumi runtuh-runtuh jua" dan "Ngarai lebar dengan dalamnya." Pengulangan ini menekankan kontinuitas dan kestabilan dalam kehidupan manusia meskipun dihadapkan pada perubahan besar.
  • Keseimbangan antara Alam dan Manusia: Puisi ini menciptakan keseimbangan antara kekuatan alam dan kehidupan manusia dengan menyajikan deskripsi yang seimbang tentang keduanya. Keindahan alam dan ketahanan manusia disajikan dalam harmoni, menciptakan gambaran yang menyeluruh tentang hubungan antara keduanya.

Makna dan Refleksi

Puisi "Ngarai Si Anok" menggambarkan hubungan antara alam dan manusia dengan cara yang mendalam dan reflektif. Gunung Singgalang dan ngarai yang terbentuk adalah simbol dari kekuatan alam yang dapat mengubah lanskap, sementara kehidupan penduduk di ngarai mencerminkan ketahanan dan semangat manusia.

Puisi ini juga mencerminkan siklus waktu dan ritme alami yang mengatur kehidupan. Meskipun bumi mengalami perubahan dan runtuhan, kehidupan manusia di ngarai terus berlangsung dengan cara yang teratur dan konsisten. Ini menggambarkan bagaimana manusia dapat beradaptasi dan melanjutkan hidup meskipun dihadapkan pada tantangan besar.

Puisi "Ngarai Si Anok" karya Rifa'i Ali adalah karya yang menggambarkan kekuatan alam dan ketahanan manusia dengan cara yang indah dan reflektif. Dengan menggunakan imaji yang kuat, metafora, dan struktur berirama, puisi ini menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan antara alam dan kehidupan manusia. Rifa'i Ali berhasil menciptakan gambaran yang harmonis tentang bagaimana kehidupan manusia berlanjut meskipun dihadapkan pada perubahan besar dalam alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kekuatan alam, ketahanan manusia, dan ritme alami yang mengatur kehidupan.

Puisi: Ngarai Si Anok
Puisi: Ngarai Si Anok
Karya: Rifa'i Ali

Biodata Rifa'i Ali:
  • Rifa'i Ali lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat, pada tanggal 24 April 1909.
  • Rifa'i Ali adalah salah satu Sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.