Puisi: Masuk Keluar Mall, Ingatkan Aku Pada Banyak Orang (Karya Aslan Abidin)

Puisi "Masuk Keluar Mall, Ingatkan Aku Pada Banyak Orang" menggabungkan elemen-elemen yang kompleks dan menantang, mengundang pembaca untuk ....
Masuk Keluar Mall:
Ingatkan Aku Pada Banyak Orang

masuk ke sebuah mall, disambut
gadis-gadis pelayan dengan buah dada yang siap menerima. melihat
gadis-gadis pengunjung melompat-lompat
seperti ikan di atas bara: cina, jawa, bugis, arab, dst.

memegang-megang pakaian dalam impor dan
membayangkan kemaluan orang asing. kemaluan-kemaluan
yang diposkan dari benua-benua baja. dan
di sini, kita mencocok-cocokannya dengan kemaluan
sendiri di kamar pas. sementara di sudut lain,
kita menertawakan tomat dan wortel yang mirip kemaluan
sendiri.

berstanding-party membaca buku agama:
jalan-jalan ke neraka, dan buku konsultasi seks: bagaimana
membebaskan diri dari onani. keluar dari sebuah mall, disambut bocah peminta-
minta yang ingatkan aku pada musa, peminta-minta tua
dengan mata terpejam yang ingatkan aku pada
gandhi. aku tiba-tiba ingat juga pada judas. o di mana dia ketika
dibutuhkan seorang pengkhianat seperti sekarang ini. di antara
dengung eskalator dan gemuruh tas plastik, aku hanya
mendengar woody allen, ia seperti bersabda: “aku berbelanja,
maka aku ada!”

keluar dari sebuah mall,
dan hanya sanggup menyelipkan sebuah buku sajak tipis bersampul
gelap di jaket: ingatkan aku pada chairil.

Makassar, 1996

Sumber: Horison (Agustus, 2000)

Analisis Puisi:
Puisi ini karya Aslan Abidin menciptakan gambaran yang kontras dan puitis tentang pengalaman masuk dan keluar dari mal. Dengan menggunakan bahasa yang tajam dan deskriptif, penyair membawa pembaca ke dalam suasana kompleks mall, menggambarkan berbagai aspek kehidupan modern, konsumerisme, dan kontradiksi nilai-nilai.

Gambaran Konsumerisme: Puisi ini memaparkan gambaran konsumerisme yang mendalam, terutama melalui deskripsi gadis-gadis pelayan dan pengunjung yang "melompat-lompat seperti ikan di atas bara." Konsumerisme tercermin dalam pemikiran tentang kemaluan orang asing yang diimajinasikan melalui pakaian dalam impor. Penyair menciptakan visualisasi yang kuat tentang budaya konsumerisme yang berpusat di sekitar mal.

Diversitas Budaya: Melalui pernyataan "cina, jawa, bugis, arab, dst.," penyair menyoroti keragaman budaya yang ada di mal. Ini menciptakan gambaran tentang tempat yang mewadahi berbagai latar belakang dan identitas budaya.

Ironi Seksualitas dan Agama: Puisi ini menggunakan ironi dalam menggambarkan pembacaan buku agama tentang "jalan-jalan ke neraka" dan "buku konsultasi seks" tentang "membebaskan diri dari onani." Kontras antara isu-isu keagamaan dan seksual menciptakan ketegangan dan mengeksplorasi ironi dalam sikap masyarakat terhadap dua hal tersebut.

Suara-Suara yang Membekas: Pembacaan puisi ini membawa suara-suaranya yang khas, seperti peminta-minta yang "ingatkan aku pada musa" dan "peminta-minta tua dengan mata terpejam yang ingatkan aku pada gandhi." Suara ini menambah lapisan ke kompleksitas puisi, memberikan dimensi sosial dan sejarah yang mendalam.

Referensi Sastra dan Budaya: Penyair merujuk pada tokoh-tokoh sastra dan sejarah seperti Chairil Anwar dan Judas, menciptakan jembatan antara realitas kontemporer dan konteks budaya yang lebih luas.

Puisi "Masuk Keluar Mall, Ingatkan Aku Pada Banyak Orang" menggabungkan elemen-elemen yang kompleks dan menantang, mengundang pembaca untuk merenungkan tentang dampak konsumerisme, budaya, dan nilai-nilai masyarakat modern.

Puisi: Masuk Keluar Mall: Ingatkan Aku Pada Banyak Orang
Puisi: Masuk Keluar Mall, Ingatkan Aku Pada Banyak Orang
Karya: Aslan Abidin

Biodata Aslan Abidin:
  • Aslan Abidin lahir pada tanggal 31 Mei 1972 di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.