Di Mana Tempat Cinta Sejati ...?
Bukan di rimba lebat dan sunyi,
Bukan di puncak bukit yang tinggi,
Bukan di pinggir-samudra yang sepi.
Jangan dicari di tempat memuja,
Di kuil tempat membakar dupa,
Di dalam gua tempat bertapa.
Bukan di mahligai batu pualam,
Di katil berhias permata nilam,
Di dalam surga, di luar alam.
Cinta sejati lekat pada kita,
Bernyala-nyala sewaktu bekerja,
Untuk Bahagia Dunia Raya.
Bernyala-nyala sewaktu bekerja,
Di mana kita merasa sejajar.
Sehidup-semati, seniat-sedasar.
Sumber: Pujangga Baru (Maret, 1937)
Analisis Puisi:
Puisi "Di Mana Tempat Cinta Sejati?" karya Intojo adalah sebuah karya yang menggambarkan konsep cinta sejati dan mengajak pembaca untuk merenungkan di mana sebenarnya cinta yang tulus dapat ditemukan.
Penolakan Stereotip Klise: Puisi ini dengan tegas menolak pandangan stereotip tentang di mana cinta sejati dapat ditemukan. Penyair menyatakan bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang dapat ditemukan di tempat-tempat klise seperti hutan rimba, puncak bukit, kuil, gua, atau dalam kemewahan seperti mahligai batu pualam.
Pesan Universal: Puisi ini menyampaikan pesan universal bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang dapat diukur dengan lokasi fisik atau harta benda. Sebaliknya, cinta sejati ada dalam tindakan dan pengorbanan nyata yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta yang Aktif dan Dinamis: Puisi ini menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang aktif dan dinamis. Cinta sejati muncul saat seseorang bekerja keras untuk mencapai kebahagiaan bersama pasangan mereka. Ini adalah cinta yang berkembang melalui tindakan, pengorbanan, dan kehidupan yang diberikan bersama.
Kesejajaran dan Kesetaraan: Penyair menekankan pentingnya kesejajaran dan kesetaraan dalam cinta sejati. Cinta sejati tercipta ketika dua orang merasa sejajar dan hidup bersama dalam segala aspek kehidupan mereka, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan.
Bahagia Dunia Raya: Puisi ini mengarahkan perhatian pada kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari dan kebahagiaan di dunia ini. Ini adalah konsep bahwa cinta sejati ada dalam kehidupan sehari-hari kita dan berkontribusi pada kebahagiaan dunia.
Repetisi dan Irama: Penyair menggunakan teknik repetisi dalam puisi ini dengan kata "Bernyala-nyala sewaktu bekerja" untuk menciptakan irama dan penekanan pada ide bahwa cinta sejati muncul dalam tindakan nyata.
Puisi "Di Mana Tempat Cinta Sejati?" adalah sebuah pengingat bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang dapat ditemukan di lokasi eksotis atau dalam benda-benda berharga, melainkan dalam tindakan nyata yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah pesan yang merayakan kebahagiaan dalam dunia ini dan hubungan yang berlandaskan pada kesetaraan, kesejajaran, dan pengorbanan.
Karya: Intojo
CATATAN:
- Intojo (bernama lengkap Raden Intojo) lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 27 Juli 1912
- Intojo sering menggunakan nama samaran, di antaranya Heldas, Rhamedin, Ibnoe Sjihab, Hirahamra, Indera Bangsawan, dan Imam Soepardi.
- Intojo juga dikenal sebagai "Bapak Soneta Sastra Jawa Modern".
- Intojo meninggal dunia pada tahun 1965.