Buah Rindu (3)
Sumber: Buah Rindu (1941)
Analisis Puisi:
Dalam puisi "Buah Rindu," Amir Hamzah mengekspresikan perasaan rindu yang mendalam terhadap seseorang yang dicintainya. Puisi ini mengekspresikan kerinduan dan kehilangan dengan menggunakan gambaran alam, cinta, dan hubungan manusia dengan alam.
Ekspresi Rindu: Puisi dimulai dengan menggambarkan rindu yang dirasakan oleh penyair terhadap seseorang yang jauh ("Dikau"). Rindu ini menciptakan perasaan kesunyian dan kekosongan.
Hubungan Spesifik: Bait ini menyoroti hubungan khusus antara penyair ("Kanda") dengan orang yang dirindukan ("Adinda"). Puisi menggambarkan hubungan yang penuh kasih dan perhatian.
Gambaran Alam dan Kerinduan: Amir Hamzah menggunakan gambaran alam seperti "Tuan rama-rama melayang" dan "Dinda dendang sayang" untuk mengilustrasikan keadaan dan perasaan dalam rindu. Hubungan antara Kanda dan Adinda seperti pemandangan alam yang indah.
Kehilangan dan Kepergian: Bait ini menggambarkan kehilangan seseorang yang dicintai, dan bagaimana kenangan tentang hubungan itu menjadi sangat berarti dan membuat Kanda merasa seperti seorang pemburu yang memikat perkutut.
Ibu dan Pemintaan Anak: Bait ini membangkitkan pertanyaan apakah keinginan Kanda untuk memiliki hubungan dengan Adinda merupakan hal yang alami atau tidak. Penyair mempertanyakan apakah ibu ("Bunda") memiliki harapan seperti ini.
Kesendirian dan Rindu: Puisi ini menggambarkan perasaan kesendirian dan rindu penyair. Gambaran tentang Kanda yang duduk termenung dan berhati duka menjadi gambaran yang kuat tentang kehilangan.
Mega dan Alam: Bait ini menggambarkan hubungan antara keadaan alam seperti cuaca dan perasaan penyair. Mega dan alam seolah-olah menjadi cerminan perasaan rindu dan kehilangan.
Permohonan dan Doa: Puisi ini menyiratkan permohonan kepada alam ("dewa asmara") untuk mendapatkan berita tentang Adinda. Ada nuansa religius dan spiritual dalam permohonan ini.
Pesan dan Makna: Puisi "Buah Rindu" karya Amir Hamzah mengandung pesan tentang rindu yang mendalam dan kerinduan terhadap seseorang yang jauh. Puisi ini menggambarkan perasaan rindu yang menciptakan gambaran tentang kekosongan, kesunyian, dan kerinduan yang membekas.
Gaya Penulisan dan Bahasa: Amir Hamzah menggunakan bahasa yang indah dan gambaran alam yang kuat untuk menggambarkan perasaan rindu dan kehilangan. Puisi ini mengandung aliran pikiran yang kuat dan mendalam.
Konteks Emosional: Puisi ini menggambarkan perasaan rindu dan kehilangan yang sangat dalam dan mendalam. Penyair merasa terikat oleh perasaan ini dan menggunakan gambaran alam untuk menyampaikan perasaannya.
Puisi "Buah Rindu" oleh Amir Hamzah adalah sebuah karya yang mengangkat tema rindu dan kerinduan. Melalui gambaran alam dan perasaan penyair, puisi ini menggambarkan keadaan emosional yang kuat dan hubungan yang berarti antara penyair dan orang yang dirindukannya.
Karya: Amir Hamzah
Biodata Amir Hamzah:
- Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
- Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
- Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
- Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
- Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
- Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
- Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
- Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
- Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.