Puisi: Basmalah (Karya Rifa'i Ali)

Puisi "Basmalah" karya Rifa'i Ali mengajak pembaca untuk selalu memulai dan mengakhiri setiap tindakan dengan pengakuan akan kekuasaan dan rahmat ...
Basmalah

Dengan bismillah disambut bidan,
Dengan bismillah berkafan badan,
Dengan bismillah hidup dan mati,
Dengan bismillah diangkat bakti.

Sumber: Kata Hati (1941)

Analisis Puisi:

Puisi "Basmalah" karya Rifa'i Ali merupakan karya pendek namun sarat makna yang mengandung pesan spiritual dan religius yang mendalam. Dalam puisi ini, Rifa'i Ali menggunakan frasa "bismillah" sebagai inti dari setiap baris, yang menunjukkan betapa pentingnya menyertakan nama Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Tema Utama

  • Keberadaan Tuhan dalam Setiap Aspek Kehidupan: Tema utama puisi ini adalah pentingnya keberadaan Tuhan dalam setiap momen dan aspek kehidupan manusia, mulai dari kelahiran hingga kematian. Penyebutan "bismillah" di setiap baris menunjukkan bahwa segala sesuatu dimulai dan diakhiri dengan menyebut nama Allah.
  • Kesucian dan Keberkahan: Puisi ini juga menekankan kesucian dan keberkahan yang datang dari mengingat dan menyebut nama Allah dalam setiap tindakan. Hal ini tercermin dalam setiap kegiatan penting yang disebutkan dalam puisi: kelahiran, kematian, kehidupan, dan ibadah.

Penggunaan Bahasa

  • Bahasa Religius:Penggunaan frasa "bismillah" yang berarti "dengan nama Allah" memberikan nuansa religius yang kuat dalam puisi ini. Ini menunjukkan pentingnya spiritualitas dan pengakuan akan kekuasaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
  • Kesederhanaan dalam Ekspresi: Meskipun puisi ini terdiri dari hanya beberapa baris, kesederhanaan bahasanya justru memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Setiap baris pendek tetapi penuh makna, menunjukkan bahwa tindakan sederhana seperti menyebut nama Tuhan memiliki kekuatan yang besar.

Simbolisme

  • Bismillah sebagai Simbol Keberkahan: "Bismillah" sendiri merupakan simbol dari memulai sesuatu dengan memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah. Dalam Islam, menyebut "bismillah" sebelum melakukan sesuatu adalah praktik umum yang menunjukkan pengakuan akan kekuasaan dan rahmat Allah.
  • Kelahiran dan Kematian: Kelahiran dan kematian adalah dua momen penting dalam kehidupan yang disebutkan dalam puisi ini. Dengan menyebut "bismillah" dalam konteks kelahiran ("disambut bidan") dan kematian ("berkafan badan"), puisi ini menunjukkan bahwa kedua momen tersebut adalah bagian dari rencana dan rahmat Allah.

Makna

  • Spiritualitas dalam Setiap Tindakan: Puisi ini mengajak pembaca untuk selalu mengingat Allah dalam setiap tindakan, baik besar maupun kecil. Menyebut "bismillah" sebelum melakukan sesuatu bukan hanya ritual, tetapi juga pengakuan akan keberadaan dan peran Allah dalam kehidupan manusia.
  • Pengakuan akan Kekuasaan Tuhan: Dengan menyebut "bismillah" dalam setiap baris, puisi ini menegaskan pengakuan akan kekuasaan Allah yang mengatur segala sesuatu dari awal hingga akhir. Ini mengingatkan pembaca bahwa kehidupan dan kematian adalah di tangan Allah dan bahwa manusia harus selalu bergantung pada-Nya.
  • Kesucian Hidup: Puisi ini juga menekankan pentingnya menjalani hidup dengan cara yang suci dan penuh keberkahan. Dengan menyebut nama Allah dalam setiap tindakan, manusia diingatkan untuk selalu berusaha hidup dalam kebaikan dan sesuai dengan ajaran agama.
Puisi "Basmalah" karya Rifa'i Ali adalah karya yang sederhana namun penuh makna, mengingatkan pembaca akan pentingnya mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan. Melalui penggunaan frasa "bismillah" dalam setiap baris, puisi ini menekankan keberkahan dan kesucian yang datang dari menyebut nama Allah. Puisi ini mengajak pembaca untuk selalu memulai dan mengakhiri setiap tindakan dengan pengakuan akan kekuasaan dan rahmat Allah, serta menjalani hidup dengan cara yang suci dan penuh kebaikan. Dengan demikian, puisi ini memberikan pesan spiritual yang mendalam dan relevan bagi kehidupan sehari-hari.

Puisi: Basmalah
Puisi: Basmalah
Karya: Rifa'i Ali

Biodata Rifa'i Ali:
  • Rifa'i Ali lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat, pada tanggal 24 April 1909.
  • Rifa'i Ali adalah salah satu Sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.