Puisi: Teluk Parepare (Karya Tri Astoto Kodarie)

Puisi "Teluk Parepare" karya Tri Astoto Kodarie adalah sebuah puisi yang penuh dengan nuansa nostalgia dan kenangan akan keindahan dan kehangatan ....
Teluk Parepare


dulu, tanganmu riang bercengkerama di sini
jernih buih ombak dan camar yang menggerombol
anginnya menjadi rumah bagi kehangatan nelayan
peluh meleleh bagai linangan yang berani
tanganmu tak lagi menggerakkan simbol
tapi menghamburkan sisa perjanjian

ingatlah, buih ombakmu sekali waktu
menjelma menjadi karang
yang selalu merindukan diterjang gelombang
ingatlah, di teluk ini hanya ada gelombangku
yang menggoyang pinggulmu sampai kaku
sungguh, kunikmati buih ombakmu
menggelepar bersama ganggang yang hanyut itu


Parepare, 2002

Analisis Puisi:
Puisi "Teluk Parepare" karya Tri Astoto Kodarie adalah sebuah puisi yang penuh dengan nuansa nostalgia dan kenangan akan keindahan dan kehangatan teluk. Puisi ini mencerminkan hubungan manusia dengan alam, khususnya dengan teluk sebagai lambang kehidupan dan kebersamaan.

Keindahan Teluk Parepare: Penyair dengan indah menggambarkan keindahan teluk Parepare. Ia menggambarkan riangnya tangan yang bercengkerama di sana, di mana buih ombak dan camar menciptakan suasana yang penuh dengan kehangatan dan kehidupan. Angin di teluk ini menjadi rumah bagi nelayan, yang menjalani kehidupan mereka dengan penuh semangat. Teluk ini menjadi tempat di mana nelayan bekerja, peluh mereka yang meleleh bagai linangan menunjukkan keberanian dan ketabahan mereka mengarungi laut.

Perubahan dan Kenangan: Namun, di dalam puisi ini, penyair juga menyoroti perubahan yang terjadi di teluk Parepare. Tangan yang dulu riang bermain di sana, kini tidak lagi menggerakkan simbol, melainkan menghamburkan sisa perjanjian. Perubahan ini mencerminkan kehilangan kehangatan dan kebersamaan yang dulu dirasakan di teluk tersebut.

Nostalgia akan Kenangan: Puisi ini juga penuh dengan nostalgia akan kenangan dan momen-momen indah di teluk Parepare. Buih ombak yang menjelma menjadi karang mencerminkan betapa kenangan tentang teluk tersebut selalu hadir dalam benak penyair. Teluk ini menjadi tempat di mana hanya ada gelombangnya yang menggoyang pinggul, yang menciptakan kenangan manis yang kini menjadi bagian dari ingatannya.

Puisi "Teluk Parepare" karya Tri Astoto Kodarie adalah sebuah puisi yang indah dan penuh dengan makna. Puisi ini menggambarkan keindahan dan kehangatan teluk Parepare, hubungan manusia dengan alam, serta perubahan dan kenangan yang terjadi di tempat tersebut. Melalui bahasanya yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan manusia dengan alam dan kenangan-kenangan indah yang dapat ditinggalkan oleh suatu tempat.

Puisi: Teluk Parepare
Puisi: Teluk Parepare
Karya: Tri Astoto Kodarie

Biodata Tri Astoto Kodarie:
  • Tri Astoto Kodarie lahir di Jakarta, pada tanggal 29 Maret 1961.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Rencong tak Bersarong Puisi dengan ratusan rencong tak bersarong Telah digelar di ruang pameran Orang-orang memandang heran Seorang anak bertanya Apakah rencon…
  • Wahai pergi tanpa ikuti wahai hilang tanpa cari wahai rusak tanpa ganti wahai mati tanpa tangis wahai Puisi: Wahai Karya: L.K. Ara Ca…
  • Lumat lumat jari-jariku lumat jari-jarimu lumat tulang-tulangku lumat tulang-tulangmu lumat daging-dagingku lumat daging-dagingmu lumat kedua belah mataku l…
  • Saat saat burung balam bernyanyi di atas pohon asam aku memandangmu kau tersenyum lalu menggeraikan rambut di atas rumput saat burung balam bernyanyi di a…
  • Nyanyian Pengantin kuanyam bunga tempat bercinta kasihku kau dan aku kuanyam temali tempat ayunan kasihku kau dan aku kuanyam rumputan tempat penganan k…
  • Nyeri Nyeri itu masih ada di sini ketika sepatu mengkilat langkahi kaki kecilnya Dia berkata: apa yang kau banggakan di sini kau tak le…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.