Tamu
ada yang mengetuk pintu senja
dengan nafas dan semerbak bunga
engkaukah itu, buyungku!
bagai tamu yang lupa alamat dan warna rumah
tak tentu perjalanan di ujung waktu
masuk, masuklah buyungku
meskipun senja semakin terasa asing
tapi daun-daun pintu lupa bertemu
menunggu langkah-langkahmu yang hening
masuk, masuklah buyungku
mungkin engkau tamuku yang terakhir hari ini
sebelum segalanya berkemas dan menutup pintu
kudekap engkau dalam rintihan tak terduga.