Sajak Pengantar Jenazah
bersama selafal talkin dan selembar kafan, aku
bawa sebujur jasad kaku ini padamu.
wahai tanah lahat, terimalah
ia sebagai petualang yang menyerah
pulang setelah mengembara jauh bersekutu
dengan air, api, dan udara untuk mengkhianatimu.
dengan hati tergenang cuka dan tubuh
sekujur gemetar, aku surukkan mayat beku
ini ke liangmu.
wahai tanah lahat, terimalah
ia sebagai darah dagingmu yang telah
lari dari rumah dan lama kau nanti
untuk kau dekap dan urai ke azali.
wahai tanah lahat yang dingin dan
gelap. kelak, di waktu yang mungkin
tak jauh dari sekarang, diiringi pengantar jenazah
yang lain, aku pun pasti datang padamu: menagih
seluruh janjimu.