Pagi Akhir Tahun
gasan: aminah
sebuah pagi yang bening dan kudus
bagai perak yang dihamparkan
seluas batas bumi ini
dan telah berkenan mengisi baris-baris sajakku
sebuah pagi yang bening dan kudus
menggemerlap di atas kulit pekerja
menggeliat di antara jeriji tirai depan jendela
mengisi celah ketawakalan kita
mengingatkan perhitungan nasib yang kabur dan fantastis
sebuah pagi yang bening dan kudus
meluncur dari ufuknya bagai sungai
yang memberikan kehidupan kepada manusia
bagai sebuah rasa syukur yang mengalir
dari setiap hati yang tafakur
sebuah pagi yang bening dan kudus
memandikan kota ini dengan sempurna
seakan sebuah permadani yang terhampar
dengan takjim kita memijakkan kaki ke sana
kitapun menikmatinya dengan santun dan hati-hati
sebuah pagi yang bening dan kudus
turun sangat perlahan dan hati-hati
bagai kata kata perpisahan
dari seorang sahabatku yang pergi