Puisi: Monolog Malam (Karya Herwan FR)

Puisi: Monolog Malam Karya: Herwan FR
Monolog Malam


Ada kalanya harus menerima
dan mengiklaskan segalanya. Bahkan tak perlu
selalu mendengar ucapan terima kasih sesudah
membantu. Barangkali hanya seperti ini, duduk
dalam kabut yang kian menebal dengan tulang
yang makin meregang. Aku menghayati ketidakdatanganmu.
Aku menyimak apa yang tengah terjadi. Aku tengah
merasakan bagaimana sebuah perasaan usai memberikan
pertolongan. Di sini - dalam kesendirianku; aku
hayati seluruh perlakuan dan kelakuanmu dengan batin
terbasuh embun malam. Di sini - dalam
kefatamorganaan ini aku tengah belajar memohon
maaf dan memaafkan. Adakalanya juga engkau
tak perlu bertanya: mengapa dan untuk apa
aku menolongmu.

Analisis Puisi:

Yang menarik dari puisi "Monolog Malam" karya Herwan FR adalah eksplorasi tentang penerimaan, pengampunan, dan kesendirian dalam memberikan pertolongan.

Puisi ini menggambarkan pemahaman dan penerimaan bahwa kadang-kadang kita harus menerima dan mengikhlaskan segala sesuatu. Penerimaan ini mungkin mencakup tidak selalu mendengar ucapan terima kasih setelah membantu orang lain. Hal ini menunjukkan tingkat kedewasaan emosional dan ketidakberpihakan dalam memberikan pertolongan tanpa mengharapkan penghargaan.

Puisi ini juga menggambarkan perasaan kesendirian dan refleksi pribadi di dalam kabut yang menebal dan tulang yang meregang. Ini menciptakan nuansa melankolis dan introspektif, di mana penyair memahami ketidakdatangan orang yang mereka tolong dan merenungkan makna pengalaman tersebut.

Puisi ini menyoroti pentingnya merasakan perasaan setelah memberikan pertolongan. Penyair menghayati seluruh perlakuan dan kelakuan orang yang mereka bantu melalui batin yang terbasuh embun malam. Hal ini menunjukkan pemahaman yang dalam tentang konsekuensi dan dampak dari tindakan baik yang dilakukan.

Puisi ini juga mengajarkan tentang pentingnya memaafkan dan memohon maaf. Penyair belajar untuk memaafkan orang lain dan memohon maaf dalam kefatamorganaan (khayalan) yang diciptakan oleh kesendirian mereka. Hal ini mencerminkan proses introspeksi dan pertumbuhan pribadi.

Secara keseluruhan, puisi "Monolog Malam" karya Herwan FR menarik karena menggambarkan penerimaan, kesendirian, dan refleksi dalam memberikan pertolongan. Puisi ini menekankan nilai-nilai pengampunan, kedewasaan emosional, dan pemahaman akan konsekuensi dari tindakan baik yang dilakukan.

Puisi: Monolog Malam
Puisi: Monolog Malam
Karya: Herwan FR

Biodata Herwan FR:
  • Herwan FR lahir di Cerebon, pada tanggal 14 Juni 1971.
© Sepenuhnya. All rights reserved.