Laut
setelah kutinggalkan pelayaran, cuaca berubah
dan musim pun diganti angin atas warna yang lain
sebegitu aku bermusuh dengan rasa asin, penungguan
lalu melambai diri pada segenap kenangan
tapi kekuatan apa lagi melingkari, yang datang mengetuk
malam, sehingganya aku membaca kembali masa lalu
yang kau tuliskan di dada kanak-kanak pencari lokan
"atas nama badai, datanglah! sebab telapak
yang kita gariskan tak akan pupus dihapus pantai"
entah, mengapa kau ajak lagi aku ke laut
sedangkan rasa lain tengah kupersiapkan