Lagu Senja
yang terlukiskan pada kanvas-kanvasku
adalah air mata ibu yang mengalir
lengan-lengan legamku yang setia mencangkul musim
telah disadap darahnya oleh kegetiran peradaban
karena masa kanak-kanak yang lugu
menyemai di pusaran waktu
yang terlukiskan pada kanvas-kanvasku
adalah lahan-lahan gembur memeram akar zaman
tersemai benih air mata ibu
bersama humus-humus kerinduan
tumbuhlah putik-putik senja
di lengan-lengan legamku
yang terlukiskan pada kanvas-kanvasku
adalah lagu senja
di wajah kanak-kanakku dulu.
1994
Analisis Puisi:
Puisi "Lagu Senja" karya Tri Astoto Kodarie membawa pembaca ke dalam dunia yang sarat emosi dan mendalam. Puisi ini menggambarkan pengalaman hidup yang penuh dengan perjuangan, kehilangan, dan kenangan indah.
Metafora dan Imaji: Penyair menggunakan metafora dan imaji puitis untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman. Metafora air mata ibu yang mengalir melukiskan rasa kepedihan dan pengorbanan seorang ibu. Lengan-lengan legam yang mencangkul musim menyimbolkan perjuangan hidup dan kerja keras untuk bertahan. Humus-humus kerinduan yang menyertai benih air mata ibu menciptakan gambaran akan kehidupan yang subur dan penuh makna.
Penggambaran Masa Kanak-Kanak dan Kenangan: Puisi ini menciptakan gambaran masa kanak-kanak yang lugu dan penuh kenangan. Penggunaan kata-kata seperti "masa kanak-kanak yang lugu" menghadirkan suasana kepolosan dan keceriaan masa kecil. Lagu senja yang terlukis di wajah kanak-kanak menciptakan rasa nostalgia dan mengajak pembaca untuk merenung tentang keindahan masa lalu.
Perjalanan Hidup dan Kekuatan Batin: Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup sebagai suatu perjalanan yang sulit, tetapi penuh ketabahan. Air mata ibu yang mengalir bersama ketabahan menunjukkan kekuatan batin dan keberanian dalam menghadapi cobaan hidup. Lengan-lengan legam yang disadap darahnya oleh kegetiran peradaban menciptakan gambaran akan perjuangan melawan kerasnya kehidupan.
Akar Zaman dan Putik-Putik Senja: Puisi ini menyoroti hubungan antara masa lalu, kini, dan masa depan. Lahan-lahan gembur yang memeram akar zaman melukiskan konsep keturunan dan warisan budaya. Tumbuhnya putik-putik senja di lengan-lengan legam menggambarkan keindahan yang muncul dari perjalanan hidup yang penuh warna dan berliku.
Keseluruhan Makna: Puisi "Lagu Senja" secara keseluruhan mengeksplorasi tema-tema universal seperti kehidupan, kehilangan, ketabahan, dan keindahan kenangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan hidup yang penuh dengan warna-warni emosi, serta menghargai dan menghormati warisan budaya dan nilai-nilai yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.
Puisi "Lagu Senja" karya Tri Astoto Kodarie adalah sebuah karya yang menggugah dan memikat perasaan pembaca. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan metafora dan imaji, penyair berhasil menghadirkan pengalaman hidup yang penuh makna. Puisi ini mengajak kita untuk merenung tentang arti kehidupan, keberanian dalam menghadapi cobaan, dan keindahan kenangan yang melingkupi perjalanan kita.
Puisi: Lagu Senja
Karya: Tri Astoto Kodarie
Biodata Tri Astoto Kodarie:
- Tri Astoto Kodarie lahir di Jakarta, pada tanggal 29 Maret 1961.